Nama terakhir ini relatif masih asing di kupingku. Rupanya Djaduk merupakan sutradara yang aktif berkarya di kancah perfilman sepanjang tahun 1952-1980. Ia pernah meraih penghargaan tingkat Asia, yaitu skenario terbaik pada Festival FIlm Asia tahun 1955 dengan Harimau Tjampa. Kalau Sjumandjaja aku tahunya dari buku tentang Chairil Anwar berjudul Aku, yang dipopulerkan dalam AADC.
Sjumandjaja salah satu sutradara yang mengangkat budaya Betawi. Â Ia yang menyutradarai film siDoel Anak Betawi (1973)yang melambungkan nama Rano Karno. Ia meraih empat piala citra sepanjang karirnya. Dua dari Si Doel Anak Modernuntuk kategori sutradara dan penulis skenario terbaik pada FFI 1977, satu dari Laila Majenunkategori penulis skenario terbaik pada FFI 1976, dan lainnya dari Budak Nafsukategori sutradara terbaik pada FFI 1984.
Wah rupanya ada banyak hal menarik tentang sejarah dan perkembangan film nasional. Kira-kira seperti apa ya industri film nasional lima atau 10 tahun mendatang, apakah kiranya ada yang masuk nominasi Oscar untuk kategori Best Foreign Movies? Semoga.
![Selamat Hari Film Nasional (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/30/hari-film-nasional-5abdfabddd0fa80d4225af82.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI