Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Coco vs Loving Vincent, and The Winner Goes to?"

5 Maret 2018   00:36 Diperbarui: 5 Maret 2018   00:42 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Boss Baby ingin menampilkan kisah keluarga yang berbeda dengan adanya bayi yang mendapat serum khusus. Dengan adanya serum tersebut maka si bayi berubah menjadi agen mata-mata yang ditugaskan untuk mengetahui peta persaingan antara bayi dan anak anjing lucu dalam merebut perhatian orang tua. 

Pada awal kisah memang menarik, namun dua pertiga berikutnya ceritanya menjadi relatif datar dan penjahatnya mendapat perlakuan seperti di kisah Home Alone. Kisahnya menurutku tak jauh beda dengan film animasi seperti Storks.

Ferdinand apik tapi kurang wah (sumber: iMDB)
Ferdinand apik tapi kurang wah (sumber: iMDB)
Sedangkan Ferdinand mencoba menarik perhatian dengan kisah banteng di Spanyol yang tak ingin menjadi korban matador. Ia penyayang bunga dan suka berteman. Namun takdir kemudian membawanya kembali ke tempat banteng dilatih menjadi aduan. 

Ia pun merencanakan kabur bersama hewan-hewan di sana. Cerita tentang hewan biasanya menyentuh. Entah kenapa ada sebuah formula yang hilang sehingga Ferdinand terasa biasa saja. Emosinya kurang. Filmnya tidak buruk tapi bukan jenis film yang wow. Ulasannya bisa disimak di sini. 

Dua Film Ini Lebih Layak Masuk Nominasi Oscar

Ada dua film animasi yang menurutku lebih layak masuk nominasi Oscar menggantikan The Boss Baby dan Ferdinand. Kedua film itu The Big Bad Fox and Other Tales dan In This Corner of The World. Tapi karena film kedua diproduksi tahun 2016 meskipun ditayangkan tahun 2017 maka bisa digantikan dengan Mary and The Witch's Flower.

The Big Bad Fox and Other Tales kocak banget (sumber: iMDB)
The Big Bad Fox and Other Tales kocak banget (sumber: iMDB)
Film animasi pertama ini merupakan kisah fabel dengan tokoh utama seekor rubah yang kikuk. Ia mencuri anak ayam tapi ketika hendak menyantapnya mereka menganggap rubah itu sebagai induknya sehingga si rubah serba salah. Gambarnya indah dan ceritanya kocak. Baik rubah, anak ayam dan tokoh-tokoh hewan lainnya di film animasi ini sungguh menggemaskan.

Film wakil Jepang tentang penyihir remaja bernama Mary ini asyik dinikmati. Animasi produksi Studio Ponoc ini berkisah tentang remaja bernama Mary yang terlibat dalam petualangan ke dunia sihir.

Film Mary and The Witch's Flower ini juga indah (sumber: iMDB)
Film Mary and The Witch's Flower ini juga indah (sumber: iMDB)
Lantas Siapa Kiranya Pemenang Best Animated Feature?

Awalnya aku menjagokan Coco. Film ini indah dan mengharukan. Nilai-nilai keluarganya kental dan lekat dengan unsur tradisi Meksiko. Ceritanya juga kaya imajinasi dengan dunia orang matinya. Ulasan lengkap di sini.Tapi setelah aku menonton Loving Vincent dan The Breadwinner aku mulai berubah pikiran.

Jika Coco memiliki jalan cerita yang mengharukan, maka Loving Vincent adalah sebuah karya seni. Luar biasa itulah kesan setelah menonton film tentang pelukis terkenal Vincent van Gogh. Film yang sangat bernilai seni, unik, dan tidak biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun