Aku termangu menatap kalender di laptop. Kawan-kawanku mulai mengambil cuti untuk liburan akhir tahun. Ada yang cuti hingga penghujung tahun, ada juga yang cuti hingga pertengahan Januari. Tinggal aku yang belum memutuskan liburan akan kemana. Aku melirik buklet tentang Macao, anganku melambung untuk  bepergian ke negeri tersebut.
Selama tiga bulan ini kami berkutat dengan proyek yang menguras energi dan pikiran. Setiap hari aku berharap proyek ini memiliki kemajuan agar bisa selesai sesuai tenggat waktu. Hahaha ternyata masih lama dan masih banyak yang harus kami kerjakan. Setidaknya nasib kami masih lebih baik dengan tim lainnya yang berkecimpung di never-ending project.Tapi beberapa anggota tim tersebut pandai memelihara mood dan menjaga agar tak kehabisan energi positif dengan berlibur atau mengambil cuti. Wuiih jadi iri. Aku juga ingin berlibur.
Aku mendengar rencana liburan yang disampaikan kawan-kawan dengan antusias. Ada yang sekedar pulang ke kampung halaman. Ada pula yang merencanakan berlibur untuk mendaki gunung. Kawan lainnya memutuskan menghabiskan akhir tahun ke luar negeri, menikmati suasana pergantian akhir tahun yang berbeda. Aku hanya tersenyum ketika ditanya rencana liburanku.
Aku terakhir berlibur ya ke Klaten pertengahan November lalu. Setelahnya setiap akhir pekan kalau tidak ikut kegiatan Kompasiana, ya bermalasan di rumah, mengumpulkan energi sebelum kembali melakukan rutinitas seminggu ke depan.
Padahal berlibur itu bukan sekedar tamasya, melihat panorama indah, berbelanja oleh-oleh, atau mengumpulkan portofolio selfie dan wefie di tempat yang ikonik. Ada banyak manfaat lainnya dari berlibur.
![Melihat buklet Macao, aku jadi pengin ke sana (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/img-20171227-044007-5a42f06fcf01b451fe4d2033.jpg?t=o&v=770)
Aku masih ingat perjalanan luar negeriku ketika menjadi salah satu presenter di ajang konferensi TI internasional. Di sana aku bertemu dengan peserta dari berbagai negara. Untuk satu topik pembicaraan, pandangan tiap orang dan cara menyampaikan pendapatnya juga berbeda. Ada yang meledak-ledak seakan-akan marah, lalu saat perdebatan sengit terjadi, ia tiba-tiba tertawa. Ada peserta dari sebuah negara yang begitu kritis dan rata-rata peserta dari negara tersebut memang penuh rasa ingin tahu. Ada juga yang berupaya tidak menonjol.
Oleh karenanya ketika ditanya apa pengalamanmu yang berkesan dari perjalanan ke luar negeri? Aku menjawab, ada banyak. Di sebuah negara aku melihat berbagai potret, kondisi lalu lintasnya yang jarang sepi dari klakson, makanannya yang kaya rempah, rasa senang bertemu salju kali pertama, dan kebiasaan orangnya yang berbeda dengan orang Indonesia. Di beberapa hal aku mengagumi mereka dan obyek wisatanya, pada banyak hal lainnya aku bersyukur tinggal di Indonesia.
![Dimana ya Macao, oh lokasinya tak jauh dari Hongkong dan daratan Tiongkok (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/globe-5a42f08bcf01b4524d6f98f2.jpg?t=o&v=770)
Berangan-angan Liburan Ke Macao pada Tahun 2018
Wah ada banyak hal menarik yang bisa dieksplorasi selama berlibur ke Macao atau yang juga disebut Macau. Apalagi, jelang akhir tahun ini. Ada banyak atraksi dan even menarik, sehingga bisa puas untuk menjelajahi keindahan alam dan mengeksplorasi kekayaan kulturnya yang unik.
Dulu aku mengira Macao itu lekat dengan warisan budaya Inggris seperti Hongkong, wilayah tetangganya. Aku juga mengira di Macao hanya pusat kasino. Ternyata aku salah.
![Devy Sari dan Nitia Anisa membahas Macao di nangkring Kompasiana (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/img-20171209-114656-5a42f0a3f1334454fb482d62.jpg?t=o&v=770)
![Muhammad Arif Rahman, blogger yang telah pernah berlibur ke Macao (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/img-20171209-121207-5a42f0f8cf01b453831ddd52.jpg?t=o&v=770)
Macao terletak di dekat Hongkong dan daratan Tiongkok. Penduduk pertama Macao merupakan masyarakat daratan Tiongkok, yaitu nelayan dari Fujian dan petani dari Guandong. Selanjutnya, Portugis tiba di Macao pada tahun 1550, beberapa tahun setelah tiba di nusantara. Selama berabad-abad, bangsa Portugis mendiami Macao. Portugis baru mengembalikan Macao pada 20 Desember 1999 dan menjadi daerah administratif khusus dari Republik Rakyat China (SAR). Alhasil Portugis memberikan pengaruh kental pada kultur Macao. Bahasa yang digunakan di Macao juga mayoritas Kantonis, Portugis dan Inggris dengan mata uang Macao Patata.
![Lokasi Macao di atas Indonesia, yang bertitik pink (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/img-20171227-073114-5a42f0e1ab12ae548a569982.jpg?t=o&v=770)
![Ini dia Macao (sumber: GoogleMaps)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/makao-5a42f14acaf7db4e97552a72.jpg?t=o&v=770)
Apa Saja yang Menjadi Magnet Macao?
Ingat Macao, aku jadi ingat rencanaku dulu untuk menonton konser Linkin Park beberapa tahun silam. Aku bersemangat untuk menonton band favoritku tersebut. Aku membongkar tabunganku dan bersiap menyusun jadwal ke Macao. Tapi tugas kuliah dan UTS kemudian membatalkan niatku. Niatan ke Macao bertahun-tahun silam pun lenyap. Kini keinginan tersebut kembali hadir.
Rupanya aku tidak sendirian. Ada banyak yang menginginkan untuk berlibur ke Macao. Wah sepertinya ada sesuatu yang menjadi 'magnet' Macao bagi para traveler. Aku jadi makin penasaran.
![Ada banyak yang ingin jalan-jalan ke Macao (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/img-20171209-130023-5a42f14af133444b73343835.jpg?t=o&v=770)
Traveler Indonesia beruntung. Untuk menuju Macao tidak diperlukan visa. Saat ini juga ada penerbangan langsung dari Jakarta menuju Macao International Airport. Macao juga bisa ditempuh via darat melalui Barrier Gate di Macao dan The COTAI Frontier Post. Yang ingin menikmati petualangan berlaut juga bisa berlabuh di Macao atau Taipa Ferry Terminal.
Macao merupakan tujuan wisata yang unik terutama dari segi kultur dan sejarah. Unesco telah menganugerahi Macao sebagai situs warisan dunia karena di sinilah jelas terlihat pertemuan budaya Timur dan Barat. Ada 20-an monumen kuno dan alun-alun perkotaan bersanding dengan bangunan modern dan gedung pencakar langit. Ada tradisi yang bertahan di satu sisi festival dan hiburan modern juga tumbuh secara dinamis. Ada masa lalu juga masa depan. Perpaduan budaya dan masa tersebut tetap eksis dan terpelihara dengan baik.
![Reruntuhan St Paul yang Klasik (sumber:www.instagram.com/visitmacao)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/katedral-st-paul-5a42f1c0dd0fa84b1137d274.jpg?t=o&v=770)
![A-MA Temple, kuil tertua di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/a-ma-5a42f226dd0fa853353c13f4.jpg?t=o&v=770)
![Bak di Venesia, ada kanal ala Venesia di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/venesia-5a42f3e5dd0fa8545610e485.jpg?t=o&v=770)
Nah, memeriahkan penghujung tahun 2017 ada Macao Light Festival dan Macao Shoping Festival. Jika tidak mendapat tiket untuk merayakan tahun baru bisa mengikuti Macao City Fringe Festival (12-21 Januari 2018) dengan karnaval dan atraksi seni, perayaan tahun baru China (15-16 Februari), dan Feast of The God Tou Tei atau dewa bumi (27 Februari). Yang suka pertunjukan modern bisa menyaksikan The House of Dancing Water. Pertunjukan tarian spekatakuler berbasis air dengan mengangkat tujuh emosi dari kepercayaan Konghucu. Wah tarian air ini membuatku teringat pada tarian Moose di Step Up 2,tentunya pertunjukan dalam The House of Dancing Water bakal jauh lebih megah. Selain itu ada juga The House of Magic, Performance Lake, Monkey King, dan Dragon of Fortune.
![Pertunjukan spektakuler House of Dancing Water (sumber: http://thehouseofdancingwater.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/house-of-dancing-water-5a42f3305e137352d30dc2f5.jpg?t=o&v=770)
![Macao African Chicken yang unik (sumber: http://www.riceandwheat.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/galinha-5a42f346ab12ae535a5a9fb4.jpg?t=o&v=770)
![Eeg tart-nya bikin pengin menyantapnya (sumber: easyportugueserecipes.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/27/649572-portuguese-egg-tarts-5a42f42bbde575563d489d62.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI