Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perpaduan Kultur Eropa-Asia Bikin Wisata Macao Jadi Unik

27 Desember 2017   08:16 Diperbarui: 27 Desember 2017   09:02 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bak di Venesia, ada kanal ala Venesia di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)

A-MA Temple, kuil tertua di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)
A-MA Temple, kuil tertua di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)
Yang mewakili budaya timur ada A-MA Temple yang merupakan kuil tertua Macao yang berdiri sebelum bangsa kolonial mendarat. Sementara bangunan yang menunjukkan percampuran gaya Barat dan Timur adalah rumah milik Zheng Guanying (alm), reformis dan tokoh sastra Tiongkok atau yang dikenal dengan Mandarin's House. Yang juga sayang dilewatkan adalah Museum of Sacred Art dan Crypt, Venetian Macao, Holy House of Mercy, Kuil Na Tscha, Perpustakaan Leal Senado juga Moorish Barracks yang memiliki nuansa islam.

Bak di Venesia, ada kanal ala Venesia di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)
Bak di Venesia, ada kanal ala Venesia di Macao (sumber: www.instagram.com/visitmacao)
Wah itu baru dari segi bangunan bersejarah. Belum lagi beragam festival yang berakar dari budaya setempat. Hampir tiap bulan ada festival dan even yang menarik, baik yang bersifat tradisional maupun yang modern seperti Senhor Dos Passos, A-MA Festival dan Macao Grand Prix.

Nah, memeriahkan penghujung tahun 2017 ada Macao Light Festival dan Macao Shoping Festival. Jika tidak mendapat tiket untuk merayakan tahun baru bisa mengikuti Macao City Fringe Festival (12-21 Januari 2018) dengan karnaval dan atraksi seni, perayaan tahun baru China (15-16 Februari), dan Feast of The God Tou Tei atau dewa bumi (27 Februari). Yang suka pertunjukan modern bisa menyaksikan The House of Dancing Water. Pertunjukan tarian spekatakuler berbasis air dengan mengangkat tujuh emosi dari kepercayaan Konghucu. Wah tarian air ini membuatku teringat pada tarian Moose di Step Up 2,tentunya pertunjukan dalam The House of Dancing Water bakal jauh lebih megah. Selain itu ada juga The House of Magic, Performance Lake, Monkey King, dan Dragon of Fortune.

Pertunjukan spektakuler House of Dancing Water (sumber: http://thehouseofdancingwater.com)
Pertunjukan spektakuler House of Dancing Water (sumber: http://thehouseofdancingwater.com)
Ke sebuah daerah baru, yang juga tak boleh dilewatkan adalah mencicipi masakan khasnya. Di Macao, ada istilah Macanese, yakni kombinasi makanan Portugis, China, India, dan Melayu dengan bahan dan bumbu dari Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. Alhasil kulinernya bervariasi dan cita rasanya unik. Yang populer di antaranya adalah Portuguese Egg Tart seperti custard dengan citarasa manis. Ada pula Galinha a Africana alias Macao African Chicken dengan kombinasi pimenta dari Portugal, kacang tanah Afrika, kelapa India, dan rempah-rempah China. Juga yang perlu dicicipi ialah Plate of Clams yang merupakan kombinasi Portugis dan Macanese yakni seafood dengan saus bawang putih. Bagi yang muslim, Macao juga merupakan negara yang menerapkan wisata halal, sehingga dipastikan ada masjid dan restoran halal.

Macao African Chicken yang unik (sumber: http://www.riceandwheat.com)
Macao African Chicken yang unik (sumber: http://www.riceandwheat.com)
Eeg tart-nya bikin pengin menyantapnya (sumber: easyportugueserecipes.com)
Eeg tart-nya bikin pengin menyantapnya (sumber: easyportugueserecipes.com)
Wah jadi makin pengin ke Macao. Kumasukkan ke resolusi 2018 deh, siapa tahu terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun