Pada Kompasianival tahun 2014 di Taman Mini Indonesia, aku berkenalan dengan sosok kompasianer nyentrik, Pak Syaiful. Rupanya ia salah satu kompasianer senior yang saat ini masih aktif. Baru kemudian pada acara visit Kompasiana ke pabrik Honda aku mulai mendapat kawan-kawan baru yang sampai sekarang masih awet. Ada Khairunisa, mba Yayat, bang Rahab, dan Pak Agung.
Pada saat Kompasianival, loyalitas teman-teman terbukti. Mereka datang jauh-jauh dari berbagai daerah, mengeluarkan duit dari kantong sendiri untuk biaya perjalanan dan menginap. Jika dipikirkan dengan logis, buat apa membuang waktu dan uang untuk acara tahunan seperti itu. Tapi itulah yang istimewa dan menarik di Kompasiana. Mereka peduli dan banyak yang membawa makanan untuk dinikmati beramai-ramai di ajang Kompasianival. Ada yang membuat rujak, membawa pisang, dan aneka kue lainnya. Suasana guyub benar-benar terlihat.
Dulu masa SMA dan kuliah aku suka berorganisasi, malah ketika bekerja di lingkungan TI kebiasaanku itu lenyap. Mungkin karena orang-orangnya rata-rata lebih suka ngobrol dengan mesin, maka aku pun ikut-ikutan jadi makin pendiam. Namun kemudian Kompasiana membuka potensi minatku untuk berorganisasi. Pak Agung, admin Komik, mengajakku membantunya mengelola komunitas Komik. Ya, komunitas komik memiliki banyak potensi, tidak sekedar nobar dan menulis ulasan film. Siapa tahu dari anggota Komik lahir skenario film yang mumpuni atau ide-ide lain untuk memajukan perfilman nasional.
Dari Komik dan Kompasiana akunya yang sudah terbiasa pendiam tiba-tiba dipaksa untuk mulai berani berbicara di depan umum. Pada acara Danamon, aku dan Pak Agung diminta tampil live untuk streamingdi instagram bersama mas Rizky dari Kompasiana. Asli, aku gugup banget pada masa itu.
Pada H-1 aku tidak bisa tidur sama sekali. Aku bingung akan kostum dan apa saja yang bakal kuomongkan. Ya, show must go on. Akhirnya aku pun maju sebagai MC dan moderator acara Komik tentang bincang film bersama penulis skenario film3 Srikandidan blogger film.Syukurlah acara berlangsung lancar dan setelah acara aku merasa begitu lega.
Saat ini memang blogger dan komunitas blogger bermunculan. Ada banyak komunitas blogger dengan tawaran acara dan kemudian benefit yang dibagikan. Aku sendiri juga ikut bergabung dengan komunitas blogger di sana-sini untuk membuka wawasan. Meski demikian dari segi suasana dan pertemanan, aku masih merasa lebih nyaman di Kompasiana. Oleh karenanya saat ini seminggu sekali tidak menulis di Kompasiana rasanya ada sesuatu yang memberati. Tidak berkumpul dan bercanda dengan teman-teman Kompasiana juga rasanya ada yang kurang lengkap. Sekarang dan ke depan akan lebih banyak wadah untuk menulis,ada banyak pilihan, namun untuk rumah yang nyaman masih tetap di Kompasiana. Nah, Kompasiana kapan error-nya tereduksi, sehari saja, atau mungkin gangguannya dipertahankan karena sudah jadi ciri khas ber-Kompasiana? Hahaha.