Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kompasiana dan Kompasianer yang Suka Bikin Kangen

21 November 2017   13:52 Diperbarui: 21 November 2017   14:03 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Rahab jauh-jauh mengenalkan Kompasiana hingga ke Yogya (dokpri)

Pada Kompasianival tahun 2014 di Taman Mini Indonesia, aku berkenalan dengan sosok kompasianer nyentrik, Pak Syaiful. Rupanya ia salah satu kompasianer senior yang saat ini masih aktif. Baru kemudian pada acara visit Kompasiana ke pabrik Honda aku mulai mendapat kawan-kawan baru yang sampai sekarang masih awet. Ada Khairunisa, mba Yayat, bang Rahab, dan Pak Agung.

Ada banyak acara Kompasiana yang berkesan, salah satunya acara visit ke pulau Bidadari dan sekitarnya (dokpri)
Ada banyak acara Kompasiana yang berkesan, salah satunya acara visit ke pulau Bidadari dan sekitarnya (dokpri)
Dari menghadiri acara nangkring, ikut visit, coverage, dan berbagai acara yang dihelat Kompasiana,aku melihat dan menyadari bahwa acara nangkring itu bukan sekedar menghadiri acara untuk menambah ilmu. Nangkring itu bisa jadi media untuk silaturahmi, ngobrol dan diskusi ini itu, bahkan sekedar bercanda untuk melepas ketegangan. Padahal acara nangkring kebanyakan tidak mendapat uang saku jika hanya melihat dari sisi materi, akan tetapi peminatnya masih terus melimpah. Mereka hadir dengan sukarela. Ada yang tempat tinggalnya di Cikarang, Tambun, Bogor, dan Banten. Mereka rela datang jauh-jauh, kena hujan dan kemacetan, demi berkumpul dengan teman-teman Kompasianer. 

Pada saat Kompasianival, loyalitas teman-teman terbukti. Mereka datang jauh-jauh dari berbagai daerah, mengeluarkan duit dari kantong sendiri untuk biaya perjalanan dan menginap. Jika dipikirkan dengan logis, buat apa membuang waktu dan uang untuk acara tahunan seperti itu. Tapi itulah yang istimewa dan menarik di Kompasiana. Mereka peduli dan banyak yang membawa makanan untuk dinikmati beramai-ramai di ajang Kompasianival. Ada yang membuat rujak, membawa pisang, dan aneka kue lainnya. Suasana guyub benar-benar terlihat.

Tanpa ada benefit selain meramaikan acara Kompasiana,puluhan kompasianer menuju Yogyakarta dengan berbus ria (dok. bang Rahab)
Tanpa ada benefit selain meramaikan acara Kompasiana,puluhan kompasianer menuju Yogyakarta dengan berbus ria (dok. bang Rahab)
Ada banyak acara Kompasiana yang berkesan, ada yang dihelat oleh Kompasiana, ada juga yang digelar oleh teman-teman yang bergabung dalam komunitas, seperti Komik, Click, Kapeka, dan Koteka. Salah satu acara yang digagas teman-teman seperti mba Yayat dan bang Rahab dan bang Yos Mo adalah perjalanan ke Yogyakarta dalam rangka Indonesian Community Day. Mereka menginisiasi akomodasi menuju Yogyakarta dari Jakarta, membujuk admin Kompasiana untuk menyediakan bus, kemudian mencari penginapan. Hasilnya, lebih dari 20 kompasianer ikut serta dalam perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, Ada banyak suka duka selama perjalanan dan perjalanan empat hari tiga malam tersebut sangatlah berkesan.

Mumpung ke Yogya,sekalian darmawisata dengan patungan (dokpri)
Mumpung ke Yogya,sekalian darmawisata dengan patungan (dokpri)
Belajar Berorganisasi dan Tampil di Depan Umum

Dulu masa SMA dan kuliah aku suka berorganisasi, malah ketika bekerja di lingkungan TI kebiasaanku itu lenyap. Mungkin karena orang-orangnya rata-rata lebih suka ngobrol dengan mesin, maka aku pun ikut-ikutan jadi makin pendiam. Namun kemudian Kompasiana membuka potensi minatku untuk berorganisasi. Pak Agung, admin Komik, mengajakku membantunya mengelola komunitas Komik. Ya, komunitas komik memiliki banyak potensi, tidak sekedar nobar dan menulis ulasan film. Siapa tahu dari anggota Komik lahir skenario film yang mumpuni atau ide-ide lain untuk memajukan perfilman nasional.

Dari Komik dan Kompasiana akunya yang sudah terbiasa pendiam tiba-tiba dipaksa untuk mulai berani berbicara di depan umum. Pada acara Danamon, aku dan Pak Agung diminta tampil live untuk streamingdi instagram bersama mas Rizky dari Kompasiana. Asli, aku gugup banget pada masa itu.

Bincang-bincang live dan disiarkan secara streaming ini bikin gugup (dok. Nindy Kompasiana)
Bincang-bincang live dan disiarkan secara streaming ini bikin gugup (dok. Nindy Kompasiana)
Rupanya cobaanku bukan hanya saat sesi pengenalan acara Komik bersama Danamon. Masih ada lagi yang lebih seram. Aku diminta jadi pembawa acara Komik da Danamon, sekaligus moderator acara bersama dua narasumber. Keputusan itu membuatku tak bisa tidur nyenyak. Wah sudah lama aku tak tampil di depan umum, paling-paling saat jadi pembicara di konferensi TI atau di kampus, tapi itupun sudah lama dan acaranya tidak lama. Ini hampir tiga jam. Waduh aku ngomong apa saja ya.

Pada H-1 aku tidak bisa tidur sama sekali. Aku bingung akan kostum dan apa saja yang bakal kuomongkan. Ya, show must go on. Akhirnya aku pun maju sebagai MC dan moderator acara Komik tentang bincang film bersama penulis skenario film3 Srikandidan blogger film.Syukurlah acara berlangsung lancar dan setelah acara aku merasa begitu lega.

Asli ini bikin gugup banget, jadiMC dan moderator acara Komik bersama Danamon (sumber: Pak Agung Handoyo)
Asli ini bikin gugup banget, jadiMC dan moderator acara Komik bersama Danamon (sumber: Pak Agung Handoyo)
Ada Banyak Pilihan Tapi Rumahnya Tetap Kompasiana

Saat ini memang blogger dan komunitas blogger bermunculan. Ada banyak komunitas blogger dengan tawaran acara dan kemudian benefit yang dibagikan. Aku sendiri juga ikut bergabung dengan komunitas blogger di sana-sini untuk membuka wawasan. Meski demikian dari segi suasana dan pertemanan, aku masih merasa lebih nyaman di Kompasiana. Oleh karenanya saat ini seminggu sekali tidak menulis di Kompasiana rasanya ada sesuatu yang memberati. Tidak berkumpul dan bercanda dengan teman-teman Kompasiana juga rasanya ada yang kurang lengkap. Sekarang dan ke depan akan lebih banyak wadah untuk menulis,ada banyak pilihan, namun untuk rumah yang nyaman masih tetap di Kompasiana. Nah, Kompasiana kapan error-nya tereduksi, sehari saja, atau mungkin gangguannya dipertahankan karena sudah jadi ciri khas ber-Kompasiana? Hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun