Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bergerak 30 Menit, Manfaatnya Hingga Hari Tua

4 November 2017   23:13 Diperbarui: 4 November 2017   23:22 4158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo semangat melangkahnya, kawah Ijen sudah dekat (dokpri)

Aku mengatur nafas usai mengikuti gerakan tarian yang ditampilkan boyband asal Korea Selatan. Sebenarnya aku kurang suka akan lagunya dan tidak tahu-menahu akan nama boyband-nya, tapi gerakan yang ditampilkan tiap personel menghipnotisku untuk mengikutinya. Tak terasa keringatku mulai bercucuran.

Sekarang jika tidak ada jadwal ke klien atau ke Salemba aku menjadikan pukul 06.30 waktu favoritku. Pada jam-jam tersebut biasanya pasangan sudah berangkat kerja dan aku sudah menyelesaikan tugas harianku membersihkan rumah. Waktunya menyalakan teve dan memilih saluran teve yang memutar video klip dengan lagu-lagu yang energik.

Aku pun meniru gerakan tarian yang ditampilkan di video klip tersebut. Ternyata lumayan susah dan menguras tenaga. Kalau di teve penyanyinya nampak santai dan melakukannya tanpa susah payah. Sebaliknya, aku sudah kedodoran dan sibuk mengatur nafas. Wah jangan-jangan faktor usia nih.

Menari diiringi musik yang nge-beat itu menyenangkan. Biasanya favoritku adalah lagu-lagu cadas. Percayalah lagu-lagu seperti milik Slipknot, Blink 182, Green Day, dan I'll Nino itu asyik untuk menari. Menari apa saja yang penting bergerak, mungkin gabungan aerobik, zumba, dan tarian hip hop.

Menari itu olah fisik dalam cara yang asyik (dokpri)
Menari itu olah fisik dalam cara yang asyik (dokpri)
Selain berlari, olah raga favoritku memang aerobik yang dikombinasikan gerakan hip hop. Minatku akan berolah raga dalam wujud menari itu semakin memuncak

Minatku untuk berolah raga dalam wujud menari itu semakin terdorong ketika film Step Up hadir, terutama film Step Up 2 dan Step Up 5: All In. Gerakan tarian dalam film Step Up 2dan 5itu benar-benar seru, membuat yang menonton ingin mengikutinya. Gaya tarian Moose dan Andie menarik dan dulu aku sampai ingin mengikuti kursus tarian hip hop. Gara-gara film tentang street dance tersebut setiap aku mendengar musik cadas, electronic dance music (EDM) ataupun musik R & B, aku jadi ingin bergerak. Saat ini favoritku Duo Lipa dengan New Rules dan Dipha Barus featuring Kalulla dengan No One Can Stop Us.

Film Step Up 5 yang membuatku suka menari bersama musik (sumber: Lionsgate Films)
Film Step Up 5 yang membuatku suka menari bersama musik (sumber: Lionsgate Films)

Dalam sehari biasanya aku hanya menari selama 30 menit. Meskipun terhitung hanya sebentar, keringat mengalir cukup banyak dan badan sudah menghangat. Setelah cukup beristirahat, aku pun membersihkan badan, sarapan dan kemudian berangkat kerja.

Investasikan 30 Menitmu untuk Berolah Raga

Dari 24 jam yang dimiliki setiap orang dalam sehari, seseorang cukup 30 menit bergerak untuk masa depan yang lebih baik. Pada saat mengikuti acara bekerja dengan Kementerian Kesehatan pada bulan Februari silam, Kartini Rustandi dari Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah raga, Kemenkes mengingatkan pentingnya untuk  aktif bergerak agar kami tetap bugar sekaligus mencegah penyakit denegeratif. 

Mengapa seseorang perlu bergerak selama minimal 30 menit perhari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun