Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Trauma Bank Kolaps, LPS, dan Perjalanan Raih Impian

3 September 2017   23:15 Diperbarui: 3 September 2017   23:51 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar dana tabungan aman, lebih baik simpan di bank peserta penjaminan LPS (dok. Bisnis.com)

Nah, agar dana masyarakat aman tersimpan di bank maka LPS mengingatkan ke masyarakat agar mereka memenuhi tiga ketentuan yakni 3T, tercatat dalam pembukuan bank (rajin memeriksa saldo di bank untuk rekonsiliasi); tingkat bunga yang didapat tidak melebihi bunga yang ditentukan oleh LPS (bisa dicek di web LPS); dan tidak ikut menyebabkan bank menjadi gagal (misalnya kredit macet).

Dana yang dijamin LPS hanya sebesar Rp 2 Miliar. Jadi jika dana yang tersimpan di bank lebih dari itu dan misalkan bank tersebut kolaps maka jadi kewajiban bank tersebut untuk menggantinya. Jika mau aman ketika tabungan sudah mencapai dua miliar, maka buka rekening tabungan lagi aja di bank lainnya, tentunya yang juga dijamin LPS. Dana yang dijamin LPS itu dalam bentuk tabungan, giro dan deposito, dan jenis simpanan lain yang dipersamakan.

Menabung di Bank Dijamin LPS Bikin Tenang dan Bisa Raih Impian

Sampai saat ini aku memiliki dua tabungan dimana dua-duanya dijamin oleh LPS. Satu rekening kukhususkan untuk keluar masuk dana, sedangkan rekening lainnya kufokuskan untuk tabungan.

Ada banyak hal yang telah kucapai selama rajin menabung. Agar membiasakan diri menabung, maka aku mengambil tabungan berjangka dimana dananya langsung dipotong secara otomatis pada awal bulan. Selama dua tahun menabung secara 'dipaksa', maka dananya bisa kugunakan untuk mendaftar kuliah strata dua. Setiap beberapa bulan sekali aku membuka deposito dimana persyaratannya di sebuah bank BUMD cukup memudahkan, yaitu bisa membuka deposito dengan nominal yang tidak begitu besar. Dari dana deposito itulah aku bisa membayar uang kuliah tiap semester hingga lulus. 

Sedikit-sedikit lama-lama pun menggunung (dok. Pixabay)
Sedikit-sedikit lama-lama pun menggunung (dok. Pixabay)
Dengan dana deposito itu pula aku bisa membantu menyumbang dana pernikahan hingga membantu membeli rumah pertama. Masih banyak impianku ke depannya, memiliki usaha pertanian, memiliki investasi properti, punya yayasan beasiswa dan sebagainya. Aku yakin impianku bisa tercapai asal berusaha keras dan juga rajin menyisihkan dana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun