Baru setelah berada di depan pagar rumah, aku menghela nafas dan membebaskan si Nero. Ia menerobos pagar ke halaman rumah lalu masuk lewat jendela. Saat aku membuka pintu depan ia sudah tiduran di atas sofa.
Aku mengelusnya dengan rasa sayang. Rupanya kekuatan ajaib si Nero berasal dari lokasi tersebut. Mungkin ekor Nero saat itu tersetrum sehingga memiliki kekuatan misterius. Tapi aku berhasil menghentikannya.Â
Ekornya bergerak-gerak, menyentuh pipiku. Aku menahan nafas dan memejamkan mata. Ketika mataku terbuka, si Nero memandangku, nampak keheranan.