Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rayakan 60 Tahun, Marlupi Dance Academy Hadirkan Si Kabayan

3 Maret 2016   09:50 Diperbarui: 3 Maret 2016   10:21 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Marlupi Sijangga Pendiri Marlupi Dance Academy"][/caption]Tari balet tidak melulu menampilkan dongeng-dongeng Eropa. Tarian yang indah dan berkesan elit ini sebenarnya juga bisa menyajikan cerita rakyat atau dikombinasikan dengan kesenian daerah daerah seperti yang dikreasikan oleh Studio Balet Marlupi. Nah, untuk perayaan 60 tahunnya, Studio Balet Marlupi akan menghadirkan cerita rakyat Jawa Barat, Si Kabayan.

Sebuah pesan hadir dari sebuah aplikasi chatting. Saya mengucek-ucek mata tidak percaya dengan pesan yang saya terima. Ya, sudah sepuluh tahun saya tidak bertemu dengan sosok Ibu dan pemilik studio balet yang saya kagumi ini. Ia mengajak saya bertemu dan mengobrol mumpung ia sedang di Jakarta mengunjungi cabang studio baletnya.

Bu Marlupi. Marlupi Sijangga, nama lengkapnya. Perempuan ini masih nampak sama seperti satu dekade sebelumnya sehingga saya tidak kesulitan menemukannya. Ia masih nampak fit dan segar, tidak seperti perempuan yang akan memasuki usia 79 tahun. Kami pun kemudian larut dalam nostalgia sebelum kemudian Bu Marlupi mengundang saya ke pertunjukan tari baletnya yang akan dihelat 19 Juni mendatang di Balai Pemuda Surabaya.

Saya berdecak kagum. Tidak terasa satu dekade telah berlalu sejak saya terakhir menonton pertunjukan ulang tahun emas studio balet ini. Saya pun menanyakan judul tarian yang akan ditampikan. Si Kabayan, jawab Bu Marlupi singkat. Eh, tangan saya tak sengaja menggaruk-garuk kepala. Mengapa si Kabayan?

Sebagai masyarakat awam yang jarang menonton pertunjukan balet, pengetahuan saya tentang cerita yang dipertunjukkan di balet memang terbatas. Yang saya ingat hanya Little Mermaid, Swan Lake, dan sejenisnya.

Cerita Si Kabayan yang dikemas dalam bentuk tarian balet tentu bukan sesuatu yang umum. Pemilihan ide cerita tentang tokoh yang terkenal di kalangan masyarakat Sunda ini menurut Bu Marlupi murni dari puterinya, Fifi Sijangga, yang ingin memberikan kado ulang tahun yang istimewa dan berbeda untuk sekolah balet yang didirikan oleh ibunya.

Fifi sejak kecil menyukai balet dan kesenian tradisional. Oleh karena puterinya sekarang berdomisili di Jakarta dan sering bepergian ke Bandung ini maka yang terlintas dalam benaknya adalah tokoh si Kabayan yang terkenal kocak dan banyak akal.Ketika dipentaskan kali pertama di Jakarta Oktober 2015, sambutan penonton pun hangat.

Kabayan bisa disetarakan dengan tokoh seperti Abunawas dalam Kisah 1001 Malam yang sama-sama cerdik. Tak hanya cerdas, ia juga polos, sederhana, dan kocak.

Tokoh Kabayan sendiri adalah sosok imajinatif atau dongeng yang diwariskan lewat mulut ke mulut. Kisah si Kabayan seolah menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Oleh karena kepopulerannya, Kabayan sering ditampilkan dalam buku, juga film baik film layar lebar maupun layar gelas. Yang paling terkenal mempopulerkan Kabayan melalui seni akting adalah Didi Petet (alm).

Dalam pertunjukan Si Kabayan - Indonesia Folklore in Ballet akan diceritakan upaya Si Kabayan yang hendak melamar Nyi Iteung. Ia mencari harta leluhurnya untuk bekal melamarnya ke lima pulau besar di Indonesia. 

Pemilihan kisah Kabayan sempat diprotes oleh beberapa seniman Surabaya, cerita Bu Marlupi sambil tertawa. Pentasnya di Surabaya kok tokoh yang dipertunjukkan miliknya masyarakat Jawa Barat, ujarnya menirukan protes seniman tersebut. Bu Marlupi pun berdalih itu ide murni dari puterinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun