[caption caption="Kompasianer Indah Noing Berfoto Bersama Livi Zheng"]
Dari segi alur cerita, film Brush with Danger termasuk sederhana dan mudah ditebak. Film ini bakal lebih baik lagi jika latar belakang karakter tokoh utamanya lebih banyak digali. Siapa kakak beradik Qiang tersebut di Tiongkok dan ada permasalahan apa yang membuat mereka lebih memilih meninggalkan tanah kelahiran mereka tersebut?
Di sini setting ceritanya memang kurang jelas, apakah tahun 1989 terkait dengan tragedi Tiananmen ataukah kondisi riil karena sudah ada perangkat gadget yang canggih. Lantas mengapa si adik dilarang bertarung, ada alasan khususkah di masa lalu? Penggalian karakter dan kisah hidup tokoh utama bisa dilakukan dengan adegan flashback untuk menghemat durasi.
Selain itu dari segi alur, alur ceritanya sederhana. Tidak ada misteri. Semuanya sudah tersaji di awal siapa tokoh protogonisnya siapa tokoh penjahatnya.
Tentang lukisan, Vincent van Gogh menurut saya termasuk lukisan yang sulit untuk ditiru. Bukan hanya dari segi cat melainkan juga karakter lukisannya yang khas dan kecenderungannya bermain-main dengan warna-warna cerah. Tapi uniknya ada satu desa di Tiongkok yang terkenal sebagai penghasil karya tiruan Van Gogh yakni Sunflowers series. Akan lebih baik lagi jika karakter lukisan Van Gogh dan desa peniru tersebut lebih banyak digali, karena film ini terkait dengan seni lukis sehingga profesi tokoh utama bukan hanya sekedar tempelan.
Untuk akting, menurut saya masih jauh dan perlu banyak diasah. Mungkin Livi Zheng lebih pas berada di kursi sutradara dibandingkan sebagai aktris karena ada beberapa adegan yang blank. Ia terlihat masih mikir dan terkadang pandangannya kosong. Adiknya, Ken Zheng berakting lebih natural karena perannya mudah disukai sebagai remaja yang ceria dan penuh semangat.
Dari sinematografi masih perlu lagi ditingkatkan. Saat ini malah banyak film Indonesia yang kualitas sinematografinya malah patut diacungi jempol. Dan yang terakhir yakni koreografi pertarungan yang bagi saya masih kurang asyik dinikmati.
Kritikan di atas semata-mata demi peningkatan kualitas film Livi Zheng ke depannya. Meskipun ada beberapa keterbatasan, film Brush with Danger ini menghibur. Saya suka dialog humornya yang ringan namun bisa mengundang tawa. Bagi yang penasaran, sila tonton filmnya yang bakal tayang sejak tanggal 26 November di Indonesia.
Terus semangat berkarya Livi Zheng!
Â
Detail Film: