Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Perjalanan Wisata Heritage Pulau-Pulau Teluk Jakarta

27 Oktober 2015   23:50 Diperbarui: 28 Oktober 2015   00:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="Benteng Martello di Pulau Kelor (dokpri)"]

[/caption]

Benteng ini rusak oleh tsunami karena letusan dahsyat Krakatau pada tahun 1883, seperti juga yang menimpa pada pulau Onrust dan pulau Cipir. Selain itu, pulau ini semakin terkikis oleh abrasi sehingga kemudian dibuat pemecah gelombang. Di antara ketiga pulau, pulau ini yang paling banyak menjadi obyek untuk berfoto karena panoramanya yang paling eksotis oleh pasir putih.

 [caption caption="Pulau Kelor yang Cantik (dokpri)"]

[/caption]

 

Pelestarian Cagar Budaya vs Kepentingan Pariwisata

Sejak tahun 2014, keempat pulau di Teluk Jakarta ini masuk dalam program rencana revitalisasi Kota Tua Jakarta karena merupakan bagian dari sejarah Batavia. Untuk itu pemerintah DKI Jakarta berupaya membenahi pulau-pulau ini untuk dikembangkan sebagai open air museum.

Menurut Pak Candrian saat ini fungsi pengawasan pada pulau-pulau ini masih kurang. Masih banyak pengunjung yang bertenda di dekat lokasi cagar budaya. Para nelayan dan wisatawan juga bisa datang kapan saja dan aktivitas yang mereka lakukan kurang terpantau.

 Sementara itu, beberapa kompasianer seusai kunjungan ke ketiga pulau tersebut menilai pembangunan beberapa fasilitas umum di pulau Onrust dan pulau Kelor membuat suasana di pulau tersebut terasa ganjil. Kehadiran bangunan modern di Pulau Kelor nampak tidak sinkron dengan benteng Martello yang sudah lebih dulu hadir. Seorang kompasianer menyeletuk jika bentuk bangunan tersebut mirip kantor pemasaran perumahan. Begitu pula dengan adanya kincir angin dan gerbang makam Belanda di pulau Onrust, arsitekturnya terasa modern sangat kontras dengan desain makam dan nuansa pulau yang terkesan klasik.

 [caption caption="Gerbang Makam Modern di pulau Onrust (dokpri)"]

[/caption]

Penambahan fasilitas umum agar pengunjung makin nyaman sebenarnya sah-sah saja, namun sebaiknya melibatkan pakar sejarah sehingga tidak merusak nuansa yang ingin dihadirkan. Konsep open air museum menurut saya sudah pas dengan melestarikan pulau tetap seperti apa adanya. Penambahan bangunan modern mungkin bisa dibuat seperti teater yang memutar film dokumenter tentang sejarah yang tersimpan di pulau tersebut.

Tentang rencana pengelola taman arkeologi Onrust untuk menambah fasilitas akomodasi bagi wisatawan menginap saya rasa kurang perlu karena dikuatirkan akan menganggu kelestarian cagar budaya di pulau ini. Dari diskusi kompasianer bersama Pak Candrian selepas acara kunjungan ketiga pulau, ada beberapa usulan yang menarik tentang kelestarian cagar budaya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun