Di sela-sela sisa-sisa barak, Pak Candrian menjelaskan tentang sejarah pulau Onrust. Oleh karena dikuatirkan membawa paham baru maka para jamaah yang telah melakukan ibadah di Mekah dikarantina terlebih dahulu dan diberi gelar haji untuk membedakan. Bagi haji yang sakit maka akan dikirim ke pulau Cipir termasuk yang menderita TBC karena di pulau tersebut juga terdapat sanatorium.
Di pusat karantina haji ini terdapat barak, sumur air tawar, dan tempat mencuci pakaian yang sisa-sisa bangunannya masih terlihat. Juga terdapat pagar baja anti tikus untuk mencegah penyakit karena kencing air tikus yang membahayakan dan menjadi endemik di pulau Jawa.
Sebelum menjadi karantina haji pada tahun 1900-an, pulau Onrust lebih dikenal sebagai pulau kapal karena menjadi pusat galangan kapal. Selain sebagai pusat galangan kapal, pulau Onrust juga menjadi benteng pertahanan utara untuk melindungi Batavia. Benteng ini mulai dibangun sejak tahun 1656 dan dilengkapi gudang amunisi.
 [caption caption="Onrust Pada Masa Lalu (dokpri)"]
Oleh karena jalur niaga laut pada abad ke-17 sangat vital, maka dermaga dibangun terlebih dahulu di pulau Onrust, yakni pada tahun 1610, setelah Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Menyusul kemudian di pulau Cipir pada tahun 1668. Selanjutnya, pulau Onrust menjadi tempat perbaikan dan pembuatan kapal sejak tahun 1615.
Di pulau Onrust dari maket yang terdapat di museum, terdapat gereja, rumah-rumah pegawai dimana keseluruhan hancur oleh serangan Inggris. Setelah Inggris pergi maka pulau ini menjadi karantina haji selanjutnya menjadi tahanan Jepang dan tempat eksekusi pemberontak dimana diduga salah satu dari tiga makam yang terdapat di pulau Onrust adalah makam pimpinan DI/TII Kartasoewiryo
Di pulau ini juga terdapat mitos usia pendek dan mitos tentang wanita cantik bernama Maria. Rata-rata penduduk pulau ini meninggal muda termasuk Maria, hanya ada satu makam yang meninggal pada usia 43 tahun yakni makam petugas VOC bernama Cornellis W. Vogel. Hal ini dikarenakan sanitasi yang buruk dan udara yang mengandung blue clay yang tidak cocok bagi bangsa kulit putih.
 [caption caption="Makam Maria (dokpri)"]
Sementara pulau Cipir tidak jadi kami datangi karena keterbatasan waktu, hanya dikelilingi oleh kapal. Saat kunjungan akhir 2013, saya sempat berkunjung ke pulau Cipir. Pulau ini lebih difokuskan sebagai rumah sakit bagi haji, di dalamnya juga ada sanatorium. Kondisinya sama seperti pulau Onrust, hanya tinggal reruntuhan.
 [caption caption="Pulau Cipir yang Saya Kunjungi Akhir Tahun 2013 (dokpri)"]
Sedangkan di pulau terakhir, yakni pulau Kelor para peserta Blogtrip nampak kegirangan melihat pulau mungil selebar daun Kelor yang cantik. Pasirnya putih dan nampak klasik oleh kehadiran bentang Martello yang berbentuk lingkaran. Benteng yang dibangun pada abad ke-17 ini terbuat dari bata merah untuk menjaga Batavia.