Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Yuk Dukung Batik Betawi Jadi Tuan Rumah di Jakarta

8 Oktober 2015   17:54 Diperbarui: 10 Oktober 2015   09:20 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Siti Laela Pelestari Batik Betawi Diapit Suami dan Eleine dari BWP The Bellevue"][/caption]

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Jakarta juga tak kalah dengan Yogyakarta, Cirebon dan kota-kota lainnya dengan memiliki batik yang khas. Batik Betawi, namanya. Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang batik Betawi, Anda bisa berkunjung ke Pameran Batik Betawi yang masih berlangsung hingga Jumat, 9 Oktober di Lobby Hotel Best Western Premier The Bellevue, Jalan H. Nawi No 1, Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Di Pameran Batik Betawi yang diadakan pukul 17.00-21.00 WIB ini, pengunjung tak hanya bisa menikmati suguhan berbagai corak batik Betawi yang mengundang decak kagum. Pengunjung juga bisa melihat proses mencanting, membeli untuk oleh-oleh atau koleksi, serta mengenal lebih dalam batik betawi dengan bertanya langsung ke pemilik dan karyawan Sanggar Batik Betawi Terogong, sanggar pelestari batik Betawi yang menjadi peserta dalam pameran tunggal ini.

Nah, 15 kompasianer termasuk beruntung pada Rabu (7/10) dapat berdiskusi langsung dengan pemilik dan pengelola sanggar batik Betawi Terogong, Siti Laela dan Eleine Koesyono, manajer pemasaran dan komunikasi Best Western Premier The Bellevue di acara Kompasiana Coverage: Pameran Batik Betawi Terogong. Ada banyak hal bahasan menarik seperti asal mula batik Betawi, motif khas Batik betawi, pakem pada batik betawi, dan juga sejarah berdirinya Sanggar Batik Betawi Terogong.

 [caption caption="Di Pameran Batik Betawi Terogong, Pengunjung Bisa Melihat Proses Mencanting"]

[/caption]

Rupanya batik Betawi sudah eksis sejak jaman penjajahan Belanda. Seperti halnya batik pesisir, batik Betawi terpengaruh oleh berbagai budaya bangsa luar seperti Tiongkok, Belanda, dan Arab. Warna-warnanya cerah dan berwarna-warni. Dan tidak ada pakem untuk penggunaan batik, seperti halnya di Yogyakarta yang melarang penggunaan motif tertentu untuk busana pengantin.

Yang membuat Siti Laela trenyuh sebagai warga asli Betawi, batik Betawi yang seharusnya menjadi tuan rumah di Jakarta ini malah tidak terdokumentasi dengan baik. Ada catatan yang hilang sehingga batik Betawi tidak terdapat dalam arsip negara maupun tercantum dalam buku yang memuat daftar khazanah batik nusantara.

Merasa was-was batik Betawi sebagai kekayaan budaya Betawi menghilang, sejak 5 September 2012, Siti Laela mendirikan Sanggar Batik Betawi Terogong, dimana nama Terogong merupakan nama kampung tempat tinggal Laela yang terletak di kawasan Cilandak Barat.

 [caption caption="Batik Berwarna-warni dengan Motif Budaya Betawi dan Ciri Khas Jakarta"]

[/caption]

[caption caption="Ragam Koleksi Batik Betawi Terogong Bisa Jadi Oleh-oleh Alternatif Jakarta"]

[/caption]

Jakarta adalah rumah fashion, segala batik dari berbagai kota tersedia. Sayangnya, malah batik Betawi belum bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri, keluhnya. Padahal batik Betawi bisa menjadi berbagai produk fashion, seperti pakaian, tas, dompet, dan juga taplak meja. Batik Betawi juga pas sebagai oleh-oleh alternatif Jakarta.

Ia bersama keluarganya, suami dan keponakannya berupaya mengenalkan batik Betawi ke warga Jakarta. Suaminya, Trisolo, yang piawai mendesain dan pernah belajar membuat batik Mojokerto, didapuk sebagai desainer berbagai motif khas batik Betawi Terogong. Keponakannya, Ima, yang masih belia, juga rajin mendampingi Siti Laela dalam menggelar pameran di berbagai tempat dan memberikan edukasi kepada pengunjung sanggar. Laela juga memberdayakan para perempuan dan ibu rumah tangga di kampungnya sebagai perajin batik Betawi. Saat ini ada 15 perajin batik di sanggar batik miliknya.

 [caption caption="Ima, Keponakan Siti Laela, Memamerkan Batik Buatannya yang Memiliki Motif Bangunan Kota Tua"]

[/caption]

Batik Betawi menurut Laela memiliki motif khas yang terinspirasi dari kekhasan adat istiadat dan nilai-nilai budaya suku Betawi. Ada motif sungai Ciliwung, ondel-ondel, dan nusa kelapa yang merupakan nama Jakarta pada masa silam. Selain itu ada juga motif tentang ciri khas Jakarta, seperti tugu Monas, tanjidor, gedung DPR, dan tugu selamat datang.

Motif batik Betawi saat masih bernama batik Jakarta yang ia lestarikan hingga saat ini adalah motif buketan dan hong. Sedangkan motif andalan dari batik Betawi Terogong adalah tabur mengkudu. Ada dua makna dari tabur mengkudu, yang pertama merupakan singkatan dari “tekun dan sabar memang kudu (harus)”, makna kedua dari motif mengkudu adalah mengenang pohon mengkudu yang dulu banyak ditanam warga di kampung Terogong.

 [caption caption="Batik Motif Mengkudu Andalan Siti Laela"]

[/caption]

Saat ini sudah 30 motif batik Betawi yang dihasilkan sanggar batik Betawi Terogong. Motif tersebut ada yang merupakan warisan budaya ada juga yang merupakan buah kreasi dari Laela bersama suami.

Oleh karena sanggar batik Betawi Terogong hanya memproduksi batik cap dan batik tulis, maka harganya tidak bisa dibandrol murah seperti halnya batik printing yang banyak beredar di pasaran. Selain memerlukan waktu dan kesabaran dalam proses pembuatannya, membatik melibatkan cinta kasih dari perajinnya.

Untuk membuat satu batik cap diperlukan waktu rata-rata 3-4 hari bergantung pada jumlah warna. Sedangkan batik tulis memakan waktu lebih lama, karena pola batik pada kain dibuat secara manual. “Bisa memakan waktu 3 minggu hingga satu bulan bergantung kerumitannya,” jelas Laela.

Oleh karena itu harga batik tulis cukup mahal karena usaha keras para perajin dalam menghasilkan karya seni yang indah. Harga satu lembar kain batik tulis berkisar Rp 400ribu hingga Rp 1 juta sedangkan kain batik cap Rp 125-500 ribu. Batik ini menggunakan bahan kain dari jenis katun hingga sutera.

Tertarik Belajar Membatik?

Meskipun batik Betawi relatif masih kurang dikenal, namun Siti Laela bercerita sanggar batik miliknya telah sering dikunjungi oleh kalangan pelajar maupun wisatawan dari berbagai negara. Para wisatawan asing tertarik akan keberadaan batik Betawi. Mereka berasal dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Brazil. Bahkan, Bu Laela sudah  pernah mengajar membatik Miss Universe 2014 saat berkunjung di Jakarta. Ia bercerita baru-baru ini mendapat undangan untuk mengisi acara yang diadakan oleh Jepang untuk beberapa waktu ke depan.

Para pelajar seperti siswa Jakarta International School juga belajar membatik di sanggar batik Betawi Terogong. Animo pelajar ini membuat Laela bersemangat karena komitmennya untuk mengestafetkan pengetahuan dan kemampuan membatik ala batik Betawi bakal terwujud. Ia membuka pintu lebar-lebar bagi para pelajar, kaum perempuan, dan para masyarakat umum lainnya untuk belajar di sanggar batik Betawi yang dikelolanya. Tidak perlu jauh-jauh ke Surakarta atau ke Yogyakarta untuk belajar membatik, warga Jakarta dan sekitarnya bisa kapan saja berkunjung dan belajar atau menghubungi kontak yang tersedia di website batikbetawiterogong.com.

[caption caption="Proses Mencanting Memerlukan Ketelatenan dan Kesabaran"]

[/caption]

Untuk belajar membatik hingga jadi dan hasilnya bisa dibawa pulang, Anda perlu menghubungi sanggar batik Betawi Terogong terlebih dahulu, apalagi jika berombongan, agar pengelola sanggar dapat menyiapkan tempat, alat, dan bahannya. Alatnya yang utama adalah kompor dan canting, sedangkan bahannya adalah kain, lilin, dan minyak tanah jika menggunakan kompor minyak. “Biayanya berkisar Rp 50 ribu per orang, jika ingin belajar membatik hingga jadi dan hasilnya dibawa pulang,” ujar Siti Laela?

Tertarik?! Segera hubungi nomor kontak yang ada di website atau singgah langsung ke sanggarnya yang terletak di Terogong III No 27 Cilandak Barat jika ingin melihat proses, belajar mencanting, berdiskusi dan membeli aneka produk batiknya.

Dukungan BWP Premier The Bellevue Terhadap Kelestarian Batik Betawi

Pengenalan batik betawi ini didukung sepenuhnya oleh Best Western Premier The Bellevue yang memiliki program We Love Indonesia, sekaligus memperingati hari batik nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Menurut Ervin Febrina, direktur sales & marketing BWP The Bellevue batik bukan sesuatu yang baru bagi BWP The Bellevue. Batik merupakan favorit pemilik hotel. Selain itu, sentuhan batik dengan nuansa modern terlihat pada pilar-pilar dalam lobby hotel yang terlapisi kain batik, begitu juga ornamen di berbagai ruangan hotel.

[caption caption="Ervin Febrina, Direktur Sales & Marketing BWP The Bellevue Bersama Wardah Fajri dari Kompasiana"]

[/caption]

Sedangkan Eleine Koesyono, manajer pemasaran dan komunikasi BWP The Bellevue mengaku terkejut dan penasaran ketika mengetahui Jakarta memiliki batik tersendiri. Apalagi, lokasi sanggar batik Betawi Terogong ternyata hanya beberapa kilometer dari hotel tempat ia bekerja. Ia mengaku salut akan kegigihan Siti Laela dalam menghidupkan batik Betawi serta upayanya memberdayakan kaum perempuan dan ibu rumah di sekelilingnya. Harapannya sama dengan Siti Laela, Eleine mendukung batik Betawi menjadi tuan rumah di Jakarta. Info lebih detail tentang BWP The Belleuve saya ulas di artikel berjudul We Love Indonesia Ala Best Western Premier The Belleuve.

[caption caption="Sentuhan Batik di Berbagai Sudut BWP Premier The Bellevue "]

[/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun