[caption id="attachment_420367" align="aligncenter" width="300" caption="Hutan Kota Cijantung yang Sejuk"][/caption]
Akhir pekan ingin menikmati hawa segar tapi tak punya bujet besar? Bagi yang tinggal di Jakarta Timur bisa memanfaatkan jalan-jalan murah dan sehat di Hutan Kota Cijantung. Ya, hutan kota yang terletak tak jauh dari gerbang masuk komplek markas komando Kopassus dan Mal Cijantung ini sejak beberapa waktu lalu terbuka oleh umum. Selain udara segar, pengunjung bisa menambah wawasan akan aneka pepohonan.
Hutan kota Cijantung memiliki luasan sebesar 17.500 hektar. Di dalam hutan ini tumbuh beragam flora. Ada mahoni, jati, ketapang, asam landi, trembesi, angsana, bungur, flamboyan, dan masih banyak lainnya. Selain tanaman, di sini hidup beberapa serangga dan kupu-kupu.
[caption id="attachment_420371" align="aligncenter" width="400" caption="Menuju Gerbang Masuk Hutan Kota Cijantung"]
Tidak ada tarif atau tiket masuk untuk berjalan-jalan ke area hutan ini. Tak heran jika hari Sabtu dan Minggu pagi, tempat wisata baru ini menjadi incaran warga untuk jalan sehat atau lari pagi. Apalagi hari Sabtu dan Minggu pagi sebagian jalan di Komplek Kopassus diberlakukan car free day sehingga warga bebas berolah raga pagi.
Saya baru berkunjung ke hutan kota ini hari Minggu lalu (24/5). Meski jarum jam sudah mengarah ke pukul 10 pagi, hawa di hutan kota ini masih terasa sejuk dan segar.
[caption id="attachment_420374" align="aligncenter" width="362" caption="Penjaja Makanan pun Menyambut"]
Memasuki gerbang hutan kota Cijantung, saya disambut oleh berbagai penjual makanan. Dalam hati saya bertanya-tanya, kok penjual makanan diperbolehkan masuk ya apakah tidak mengotori hutan. Setelah melewati deretan penjaja makanan, saya pun mulai trekking.
Tidak banyak pengunjung saat itu, mungkin karena sudah mengarah ke siang hari. Di antara pengunjung nampak beberapa keluarga yang mengajak anak dan bayi mereka. Sambil berolah raga sekaligus berwisata edukasi tentang tanaman.
[caption id="attachment_420377" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan-jalan Bersama Keluarga Sekaligus Wisata Edukasi"]
Pepohonan di sini memiliki beragam usia. Ada yang sudah berumur dengan batang yang berdiameter besar dan menjulang tinggi, ada juga yang masih setinggi satu meter. Tiap-tiap pohon tersebut diberi penanda berupa nomor urut dan juga nama. Sayangnya belum ada deskripsi atau sejarah dari tiap-tiap tanaman seperti di Kebun Raya Bogor.
Jalan setapak pengunjung itu telah rapi dengan tempat sampah yang cukup banyak sehingga pengunjung tidak memiliki alasan untuk membuang sampah sembarangan. Ada beberapa rute sehingga pengunjung yang kelelahan bisa mengambil rute yang lebih singkat atau beristirahat sejenak di bangku-bangku yang tersedia.
[caption id="attachment_420380" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Mahoni"]
Meskipun cukup luas, tapi sebenarnya perjalanan menyusuri hutan kota Cijantung yang dulu bernama Hutan Kalimantan ini tidak lama dan tidak melelahkan. Tidak sampai satu jam Anda bisa menyusuri seluruh penjuru. Di sini juga disediakan toilet bagi pengunjung. Dan ketika saya tiba di gerbang pintu keluar, saya melihat ada wahana permainan sederhana bagi anak-anak.
[caption id="attachment_420381" align="aligncenter" width="300" caption="Sinar Matahari Mengintip"]
Hutan Kota Cijantung hanya buka saat akhir pekan. Pada hari Sabtu, hutan ini terbuka oleh umum pada pukul 05.00-22.00 dan pada hari Minggu, jam bukanya lebih singkat yaitu pukul 06.00-16.00. Di dalam hutan ini ada banyak lampu sehingga pengunjung pada hari Sabtu bisa merasakan sensasi berjalan-jalan atau berlari malam hari di hutan kota. Toh ada penjaga juga di dalam hutan kota ini dan setiap Sabtu malam area sekitar Mal Cijantung ini begitu ramai. Tetapi jika ragu dan was-was sebaiknya memilih trekking pada pagi dan sore hari.
[caption id="attachment_420384" align="aligncenter" width="300" caption="Rumpun Bambu di Sudut"]
Hemmm hari sudah siang. Acara berwisata gratis nan sehat pun usai. Saya pun berjalan menuju Mal Cijantung yang sedang memiliki program obral buku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI