Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Eksplorasi Kuliner Thailand di Thai Alley

7 Mei 2015   08:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Mural dan Suasana yang Santai"][/caption]

Thailand bukan hanya memiliki Tom Yam sebagai masakan khasnya. Negeri gajah putih ini memiliki beragam sajian yang mampu menggelitik lidah. Mulai dari hidangan pembuka seperti Poh Pia Tod, diikuti dengan Tom Yam Goong untuk membangkitkan selera, ayam rempah alias Gai Tod, dan ditutup dengan singkong manis berbalut saus santan kental atau Man Cham. Semua hidangan lezat ini tersaji cuma-cuma di Thai Alley saat merayakan hari jadinya ketiga pada Selasa (5/5).

Semarak HUT ke-3 Thai Alley ini terlihat di padatnya antrian pengunjung yang ingin menikmati sajian lezat kuliner Thailand tanpa dipungut biaya. Program Thay Alley Eat for Free ini digelar di tiga gerai Thai Alley, di Puri Indah, Pacific Place, dan Gandaria City pada waktu yang ditentukan.

Di Gandaria City acara santap malam gratis ini berlangsung pukul 18.00-19.00 WIB. Ada 15 menu sajian populer khas Thailand yang bisa dipilih, dari hidangan pembuka, makanan utama, hingga hidangan penutup. Tak heran jika pengunjung membludak. Namun, meski pengunjungnya berjibun, tidak nampak aksi serobot. Semua pengunjung mengantri dengan tertib dan sabar.

Oleh karena saya mendapat undangan special, maka saya dan pasangan disambut oleh pihak manajemen Thai Alley dan diantar di meja yang telah disiapkan. Dan saya bisa pesan makanan sepuasnya tanpa antrian. Ada 15 menu dan display-nya nampak menggoda selera.

[caption id="attachment_415609" align="aligncenter" width="300" caption="15 Menu Thai Alley Eat for Free"]

1430962494407740145
1430962494407740145
[/caption]

Oleh karena beberapa menu tampak asing, saya menanyakannya ke Pak Nico yang siap mencatat pesanan.Dengan sabar, ia menjelaskan secara ringkas masakan tersebut dari segi bahan utama dan cara memasaknya. Dan ia mendorong kami untuk memesan berbagai menu. Tawaran yang menyenangkan, tapi melihat porsi tiap menunya yang besar maka kami pun mempertimbangkan daya muat perut kami.

Kami kemudian memesan ikon Thailand, Tom Yam Goong; dan beberapa masakan lainnya seperti Gai Tod, Poh Pia Tod, dan Pad Prik Pao Talay. Sebagai hidangan penutup, kami memilih Man Cham. Sebagai penyegar, kami penasaran akan Thai Green Latte dan Thai Coffee.

Suasana Resto yang Santai

Sambil menunggu pesanan diantar ke meja, kami memperhatikan detail restoran. Thai Alley menyebut restoran mereka berkonsep seperti gang (alley) atau street food. Penyebutan street food ini dikarenakan mereka menyajikan makanan yang populer dan mudah dijumpai di pinggir jalan Thailand, yang kemudian dikemas dengan lebih menarik.

Konsep street food dan alley ini mereka tuangkan lewat mural di dinding resto, stan dessert yang dikemas seperti stan makanan pinggir jalan, sertapemilihan meja makan dan bangku pengunjung. Adanya mural serta pemilihan meja kursi yang dominan terbuat dari kayu dan dicat warna-warni ini membuat suasana lebih santai dan banyak disukai pengunjung dari berbagai kalangan usia di Thai Alley. Di rak sudut dekat kasir, terdapat dua patung gajah untuk memperkental nuansa khas Thailand.

[caption id="attachment_415612" align="aligncenter" width="500" caption="Stan Dessert Seperti Gerobak Makanan Pinggir Jalan"]

1430962772775359626
1430962772775359626
[/caption]

[caption id="attachment_415615" align="aligncenter" width="250" caption="Ornamen Gajah Perkental Nuansa Khas Thailand"]

143096287529720447
143096287529720447
[/caption]

Yuk Mulai Berpetualang Rasa

Salah satu syarat untuk mencicipi masakan negeri tetangga adalah berani membuka diri dan siap-siap menerima kejutan. Dan hidangan pertama yang hadir di meja membuat saya tersenyum cerah. Inilah lumpia khas Thailand atau Poh Pia Tod (Thai Fried Spring Rolls).

[caption id="attachment_415617" align="aligncenter" width="350" caption="Pod PiaTod: Lumpia ala Thailand"]

14309629611889140662
14309629611889140662
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="253" caption="Kuliner Thailand di Thai Alley"]

1430962310271186306
1430962310271186306
[/caption]

Dari segi fisiknya, bentuknya mirip lumpia dengan kulit yang tipis dan renyah. Ukurannya mungil dan isiannya padat. Tidak ada teman berupa cabe rawit ataupun saus. Lumpia ini hadir dengan penuh rasa percaya diri.

Satu gigitan dan rasa lezat Poh Pia Tod terasa menyeruak. Rasanya gurih dengan rasa manis samar-samar. Rasa gurih ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara kulit tipis dan isiannya yang terdiri dari sayuran dan ayam cincang.

Jika melihat namanya yang berawalan Poh, saya teringat akan Vietnam. Dan setelah saya telusuri, kudapan ini terpengaruh oleh kuliner Vietnam karena lokasi dua negara tersebut yang berdekatan.

Sepotong Poh Pia Tod membuat saya sumringah dan menyambut hangat hidangan berikutnya, Gai Tod, yang berupa potongan ayam goreng berempah dan daun basil yang sekilas mirip dengan hidangan ayam tangkap khas Aceh. Baru saja Gai Tod ditaruh di meja, ikon Thailand, Tom Yam Goong pun hadir, membuat saya memilih untuk mencicipinya terlebih dahulu dibandingkan Gai Tod.

[caption id="attachment_415618" align="aligncenter" width="380" caption="Tom Yam Goong yang Menggoda"]

14309631202084713122
14309631202084713122
[/caption]

Tom Yam Goong ini disajikan dalam mangkok dengan uap yang masih mengepul. Dua buah udang berukuran besar yang utuh mengapung di permukaan kuah kemerahan dengan penuh keanggunan. Saya pun tergoda untuk segera menghirup kuahnya. Hemmm inilah awal kejutan yang saya tunggu.

Kuahnya tidak begitu pedas, aroma dan rasa asam segarnya yang lebih ditekankan. Aroma jeruk nipis berpadu dengan serai begitu kompak menghadirkan sensasi rasa asam segar yang menghentak. Rasa minyak yang melekat setelah menyantap lumpia, langsung menghilang. Sensasi asam segar ini memenuhi lidah dan kerongkongan.

Rasa asam segar ini berpadu dengan rasa gurih dan manis dari udang dan baso ikan. Selain udang, Tom Yam Goong ini berisi potongan tomat yang semakin menguatkan rasa asam segarnya.

Cita rasa Tom Yam ala Thai Alley ini mengingatkan saya pada pengalaman saya ketika berkunjung ke Bangkok. Bedanya, saat itu kuahnya lebih pedas, namun kesegaran dan keasamannya sangat mirip. Tak heran jika Thai Alley mengakui masakan mereka meskipun termasuk jenis street food dikemas seotentik mungkin dengan negeri asalnya.

[caption id="attachment_415620" align="aligncenter" width="350" caption="Pad Prik Pao Talay yang Nikmat"]

1430963200420022180
1430963200420022180
[/caption]

Berbeda halnya dengan Pad Prik Pao Talay, meskipun sama-sama seafood, yaitu terdiri atas bahan utama udang, cumi-cumi, dan ikan, rasanya lebih dominan dengan rasa gurih dengan adanya tambahan pasta kedelai pada kuah kentalnya. Rasa segar di masakan ini diperoleh dari sayurannya. Sehat dan nikmat.

Sedangkan Gai Tod, seperti yang saya sebutkan di awal, penyajian dan rasanya mirip-mirip kuliner khas Aceh. Saya berpikir-pikir, Aceh adalah wilayah Indonesia di ujung timur laut, di mana lokasinya paling dekat dengan Semenanjung Melayu, jadi bisa jadi ada kemiripan kuliner di antara dua daerah tersebut.

[caption id="attachment_415621" align="aligncenter" width="400" caption="Gai Tod: Ayam Goreng Berempah ala Thailand"]

14309632901928163974
14309632901928163974
[/caption]

Gai Tod terdiri atas potongan sayap ayam berempah yang digoreng garing dan kemudian disajikan dengan daun basil yang juga bisa disantap. Rasanya gurih dan karena potongan ayamnya kecil-kecil maka mudah disantap.

Sudah berbagai hidangan saya cicipi dan saya merasa puas. Di antara masakan tadi, Tom Yam Goong dan Pad Prik Pao Talay saya pilih sebagai juaranya. Satunya asam segar dan lainnya gurih nikmat.

Penyegar dan Pencuci Mulut sebagai Pamungkas Eksplorasi

Dua jenis minuman ini kami pilih karena menggunakan kata Thai sebagai nama minumannya. Saya belum pernah mencobai kedua minuman ini, dan kagum ketika melihat penampilannya yang cantik.

[caption id="attachment_415625" align="aligncenter" width="299" caption="Thai Green Latte yang Unik"]

1430963353721859959
1430963353721859959
[/caption]

Green Tea Latte disajikan di gelas berukuran medium dengan perpaduan warna hijau dan putih yang melambangkan teh hijau dan putih latte serta busa di permukaannya. Setelah saya aduk dan saya reguk, saya tertegun sejenak. Cita rasa teh hijaunya begitu kental, dari segi aroma dan rasanya yang khas. Rasa green tea ini lebih lembut berkat tambahan latte. Minuman ini tidak terlalu manis sehingga cocok bagi mereka yang kurang menyukai minuman manis.

[caption id="attachment_415627" align="aligncenter" width="290" caption="Thai Iced Coffee dengan Aroma Khas"]

1430963409375158319
1430963409375158319
[/caption]

Sementara Thai Iced Coffee tampil lebih sederhana dengan mengandalkan perpaduan kopi Thailand dan susu. Minuman ini bisa disajikan dingin atau hangat. Begitu saya sesap, saya merasakan ada sensasi rasa yang berbeda, yaitu adanya kapulaga (cardamom). Pasangan saya menyukainya karena aroma dan rasanya khas. Sementara saya lebih menyukai Thai Green Latte.

Perjalanan eksplorasi kuliner Thailand di Thai Alley hampir berakhir ketika saya beralih ke menu hidangan penutup. Ada Man Cham yang berupa potongan singkong dengan rasa manis. Tatanan singkong ini permukaannya diguyur oleh santan kental yang gurih.

[caption id="attachment_415629" align="aligncenter" width="400" caption="Man Cham: Penutup Mulut yang Lembut"]

1430963490859434517
1430963490859434517
[/caption]

Singkong sebenarnya tergolong makanan sederhana dan mudah dijumpai. Ketika singkong direbus dengan gula dan kemudian ditata cantik bersama saus santan, maka penampilannya pun menjadi naik kelas. Rasanya lembut, perpaduan manis singkong dan gurihnya santan yang serasi.

Eksplorasi kuliner Thailand di Thai Alley pun berakhir. Satu per satu pengunjung telah meninggalkan meja. Kami masih enggan meninggalkan meja jika tak melihat jarum jam yang telah bergeser dari angka delapan. Kegiatan eksplorasi masakan Thailand yang memuaskan dan meninggalkan kesan menyenangkan. Petugas restoran pun berucap terima kasih atas kunjungan para tamu, “Khob Khun Kha”.

Catatan: foto koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun