Kau berikan aku surga dunia
Dan rasa ingin ku ulangi
Rasa ingin ku ulangi
Kesaktianmu membungkap mulutku
Menjadi lemah tak berdaya
Lirik lagu di atas mengingatkanku pada seorang pemuda, dia salah satu kawan lamaku yang menganut gaya hidup freesex. Sudah sejak 2008 aku tak pernah bertemu dengannya karena kepindahanku ke Solo untuk melanjutkan studi. Semalam entah kenapa dengan penuh gelisah dia menghubungiku. Dia minta dicarikan aku pacar wanita baik-baik, hahaha aku terkekeh menertawai kebodohannya. Seorang playboy yang dengan mudah berganti pasangan sampai bisa tidur dengan puluhan wanita berkali-kali memintaku mencarikan pasangan hidup? Gila ya? Aku aja belum dapet!! Loh.. kok?
Setelah berbasa-basi dengan keadaannya ternyata belum banyak perubahan yang ku temukan darinya. Yah, dia masih berpetualang dengan pelukan-pelukan wanita yang tak terhitung jumlahnya. Sampai dia tiba dalam kebingungan ketika aku mulai bertanya: Sebenarnya apa yang kamu cari dari wanita2mu itu? Dia kehilangan kata-katanya yang seolah merasa hebat di depanku bias memperdayai banyak wanita. Terakhir tiba-tiba dia menangis karena putus cinta. Aw aw aw aw.. seorang macam dia bias juga patah hati ternyata. Yang aku nggak habis pikir, kok ceweknya rela nglepasin dia padahal semua sudah pernah dilakukan? Yah, kembali ke pribadi masing-masing memang. Kita tak bias lagi mempertahankan cinta jika memang belum jodohnya bukan.
Sebagai teman aku berusaha menguatkannya.. pasti ada gadis yang tepat untuknya. Aku sempat tersinggung ketika dia punya persyaratan yang muluk-muluk untuk calon istrinya nanti. Yang tahu agamalah, pandai menaji, dan terutama masih suci. Hoi.. bukankah kamu sudah merobek pluhan kegadisan perempuan? Kenapa masih juga rakus pengin punya istri wanita baik2? Yang ku tahu kan jodoh itu cerminan diri masing2 ya? Bukankah wanita baik-baik hanya untuk lelaki baik2 dan sebaliknya juga demikian? Yah semoga kau lekas bertaubat kawan, aku tetap menerima kelebihan dan kelemahanmu meskipun dimataku kamu adalah lelaki keji yang tega mengerjai kaum hawa. Api setidaknya darimu aku bias belajar untuk tak mudah percayai gombalan lelaki yang hanya ingin mereguk kenikmatan sesaat atas sebuah interaksi yang disebut pacaran. Semoga waktu yang ada bias kau isi dengan perbuatan yang lebih baik untuk menghapus doa masa lalumu kawan.
Solo, 15 Maret 2011 'Curhatan semalam bersama kawan lama dari Purworejo'