Mohon tunggu...
Tuan Putri
Tuan Putri Mohon Tunggu... Internal Control (Auditor) -

Internal Control (Auditor)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mencecap Surga Dunia

7 Maret 2011   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku biarkan malam menyentuh halus kulitku yang berbalut baju ungu

Yah.. saat itu kau sudah menungguku di ujung gang

Aku bukan gadis bodoh, aku tahu kau mabuk

Dari nafasmu tercium aroma minuman keras yang membuat perutku mulas

Aku membiarkanmu membawaku ke pantai

Di sana telah menunggu beberapa rekanmu dalam keadaan yang sama

Yah,,  kesan pertama yang tidak terlalu baik ketika kamu menemuiku dalam keadaan mabuk

Tapi entah seperti apa chemistri ini pelan-pelan bangkit dan menjadi pasti

Kau minum dengan alasan terlalu malu berhadapan dengan seorang gadis

Aku sedikit tersanjung ketika kawan-kawanmu menggodaimu yang ternyata sudah punya pacar

Aku baru paham ternyata kau ini sangat pemalu

Aku mulai tertantang menaklukkanmu lelakiku

Sejak hari itu kau mulai merebut perhatianku

Tapi,, seperti kebanyakan wanita.. hahaha aku sok-sok jual mahal

Hingga tanpa kata "jadian",, kita sudah menjalaniroman percintaan

Sampai akhirnya kau beranikan menemuiku di rumah

Dengan baju asal-asalanmu yang seperti preman

Aku berkerut menemuimu i ruang tamu rumahku

KAu ini sengaja memakai baju lobang-lobang dan kusut untuk apa?

Tentu Ayah dan Ibuku tak begitu menyukaimu sayang

Tapi cintaku padamu sudah terlanjur meradang

Hari ku lewati dengan indah bersama kekasih baruku

Lelaki kurus kering yang perokokm berat dan selalu mnum setiap malam

Entah kenapa aku bisa menerimamu apa adanya

Betapa tak terlukisakan dalamnya perasaanku hanya untukmmu

Suatu malam jahanam datang

Hujan deras di luar dan hari sudah malam

Kau bilang motormu mogok di dekat kos-kosanku

Ku sarankan kau minta jemput teman tapi ini memang sudah terlalu  malam

Kau merajuk sayang..

Apalah daya.. ku biarkan kau menginap barang semalam di kamar kosku yang berukuran 3x6

Cinta itu begitu nyata keika kau membuktikannya

AKu sudah serahkan ilikku seutuhnya..

Betapa takutnya aku kehilanganmu sayang..

Tapi aku salah.. sejak itu sikapmu berubah

Seakan lupa dengan semua yang terjadi semalam

Berulang kali kita melalui malam penuh cinta

Meski aku haus menanggung malu diusir darikos karena terbukti memasukkan laki-laki

Aku terima semua kesalahan indah ini sayang..

Sampai aku lelah hubungan tiga tahun ini tak kau perjelas lagi

Ayahku semakin mendesak dan Ibuku juga khawatir denganku

Ketika ku tanya kepastianmu, selalu marah yang kau berikan

Kau bilang kalau mau nikah jangan  ngajak aku!! Ajak saja orang lain.

Sedih hatiku belum cukup sampai kau ludahi aku tepat dimulutku dan kau paksa aku menelan ludahanmu

Berpuluh kali kau caci-maki aku,, tap semua membutakanku karena cinta

Tak sering hasil kerjaku kau minta.. Kurangnya apa aku ini sayang?

Ketika aku mulai tak yakin dengan cintamu.. aku berusaha membuatmu cemburu dengan mendekati atasanmu

Tapi ini fatal!! Itu kau jadikan alasanmu untuk mengahiri semuanya

Sayang, lupakah dengan semua yang telah kita lakukan?

Sayapku ini telah patah.. Tak lagi bisa terbang tinggi ke angkasa menghinggapi wangi cinta lain

HAtiku tlah terpatri namamu dan aku kehilangan semuanya

Memang semua lelaki melihatku canti.. tapi aku merasa sudah cacat

Tak ada lagi kebanggaanku sebagai sosok wanita utuh seperti dulu

Aku sudah tak bisa lagi jatuh cinta kecuali denganmu

Sayang, mengapa kau akhiri sikap kasarmu dengan cara menyakitkan?

Aku rela kau maki asal ragamu tetap di sini.

Aku tak akan sanggup melihatmu bersama wanita lain.. Aku terlalu rapuh

Jatuh dalam keterpurukan yang nyata

Ibuku menangis mengetahui ini semua.. Tapi aku bisa apa?

Aku melaukannya penuh cinta.. meski akhirnya kau tinggalkan juga

Sayang... Lihat diriku sekarang..

Kita berdua sama-sama kurus dan perlu kau tahu perselingkuhanku hanya siasat belaka

Aku tak serendah itu sayang.. Aku hanya pernah tidur denganmu..

Betapa bencinya kamu saat ini tapi aku yakin di hatimu masih tersisa cinta untukku

Sayang.. andai ku bisa memohon kau kembali

Aku tak kuasa dalam ketidakberdayaan ini

Sayang.. maafkan aku..

Karena sampai detik ini aku masih menyimpan segenggam harapan untukmu

Solo, 7 MAret 2011.. "Based on True Story"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun