Mohon tunggu...
Tuan Putri
Tuan Putri Mohon Tunggu... Internal Control (Auditor) -

Internal Control (Auditor)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecewa

13 Desember 2010   11:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintikantetes air mata ini berubah menjadi desau

lalu mengarah pada sesengguhakn yang semakin kentara

nyata sudah lukanya

robek juga hatinya

gadis kecil itu tertatih menuju boneka usangnya

rintik hujan di luar jendela tampak semakin menyayat dukanya

Tangisan itu pecah lagi

tepat seperti dua tahun lalu

kesalahan sama yang ternyata tak pernah berujung

dimana muara kesakitan ini?

ketika lembah terjal kemudian tersorok menjadi palung yang beku;

Dewi masih sendiri

mengepak-ngepakkan lagi patahan asa yang terkoyak rata

dia tidak hinggap di satu dahan ke dahan lain

hanya ranting rapuh yang dipijaki

kemudian gusar

nyanyian ilalang sepi masih selalu menyapa

sengan nafas yang terasa berat

Tuhan, kenapa harus ada tangis jika tawa itu ndah?

kecewa yan bertubi-tubi datang

menendang dan tanpa ampun menghujam ke jantung

duka apa lagi yang kau rancang untukku?

karena dalam diam ini

ada tangisan pilu yang tak tahu

aku memang dalam senyum kepalsuan

pengiring hari yang melelahkan

Ya aku kecewa

ya aku hanya diam

ya aku adalah gadis kuat

bukan.. bukan..

aku hanya gadis bodoh

yang terlalu tinggi mengenang sanjung puji

untuk kemudian kau jatuhkan

terampak... hilang.. lepas.. dan meregang

*) Solo, 12 Desember 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun