Mohon tunggu...
Tuan Putri
Tuan Putri Mohon Tunggu... Internal Control (Auditor) -

Internal Control (Auditor)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecewa

13 Desember 2010   11:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewi masih sendiri

mengepak-ngepakkan lagi patahan asa yang terkoyak rata

dia tidak hinggap di satu dahan ke dahan lain

hanya ranting rapuh yang dipijaki

kemudian gusar

nyanyian ilalang sepi masih selalu menyapa

sengan nafas yang terasa berat

Tuhan, kenapa harus ada tangis jika tawa itu ndah?

kecewa yan bertubi-tubi datang

menendang dan tanpa ampun menghujam ke jantung

duka apa lagi yang kau rancang untukku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun