Mohon tunggu...
DEWI WULANAGUSTINA
DEWI WULANAGUSTINA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi uin khas jember

mahasiswa uin khas jember untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gus Nadir sebagai Anggota Aktif Nahdlatul Ulama

27 April 2022   18:15 Diperbarui: 27 April 2022   18:22 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ayahnya bernama Prof. KH. Ibrahim Hosen yang merupakan seorang ahli fikih dan pernah menjabat ketua komisi MUI selama dua decade, tak hanya itu ayahnya juga pernah menjadi rector IAIN Palembang dan juga menyandang guru besar IAIN syarif hidayatullah Jakarta, disini sudah dapat kita bayangkan bahwa gus nadir dari keluarga yang berwawasan luas dan berpendidikan tinggi. 

Gus nadir sendiri dari kecil sudah dibaluti dengan pendidikan pesantren baik itu dari ayahnya maupun dari kerabat ayahnya seperti mendiang KH. 

Ali Mustafa Yaqub seorang pengasuh pesantren darus Sunnah Jakarta. Pendidikan sarjana gus nadir yaitu dari fakultas syariah di IAIN syarif hidayatullah Jakarta. 

Ayahanda gus nadir memberikan amanat kepada gus nadhir agar menaklukkan barat dan disitu gus nadhir berhasil meraih gelar magister dari dua kampus di Australia yang berbeda yaitu master of arts ( studi islam) di university of new England dan master of laws ( studi hukum) di northern territory university. 

Karena beliau termasuk orang yang haus ilmu jadi beliau melanjutkan studi doktoralnya ke dua kampus sekaligus yaitu PhD in law dari Wollongong Uniersity dan PhD in law dari national university of Singapore.

Karena ilmu yang didapat sangat banyak tak heran jika beliau di gadang gadangkan di tanah airnya tetapi beliau memilih menjadi peneliti di quensland university pada tahun 2005, kemudian selang 2 tahun beliau menjadi dosen tetap di kampusnya dulu yaitu wallongong university. 

Dengan berbagai pengalaman yang diraih gus nadir pun mempunyai banyak karya ocntohnya ‘’ human rights, politics and corruption in Indonesia dan masih banyak karya lainnya. Karena berbagai latar belakang yang menakjubkan kemudian gus nadir mendapat amanah sebagai rais syuriah pengurus cabang istimewa NU Australia- New Zealand. 

Islam nusantara merupakan sebutan islam yang ada di Indonesia tanpa merubah ideologinya. Nusantara sudah jelas terdiri dari berbagai pulau dari sabang sampe merauke disitu kita tentu saja banyak menemukan perbedaan perbedaan baik dalam segi Bahasa, pakaian, warna kulit, fisik, suku, ras dan budaya budaya. 

Seperti contohnya wayang yang dari dulu jaman wali sampai saat ini masih ada. Gus nadhir sebagai anggota aktif NU mengatakan bahwa wayang sebagai warisan budaya Indonesia memiliki peran besar dalam proses islamisasi nusantara oleh para wali di masa lalu. 

Benar saja ketika dakwah yang dilakukan oleh para wali di masa lalu menggunakan wayang banyak masyarakat yang tertarik dan akhirnya mengikuti ajaran islam. Bahkan gus nadir pernah mengatakan dalam kajian online nya ‘’ kalau ngga ada wayang belum tentu islam diterima dengan sangat baik di masyarakat jawa,’’.  Karena wayang juga dinilai sebagai media komunikatif yang efektif dalam menyebarkan pesan pesan moral dalam masyarakat.

               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun