Wujudkan Masyarakat Madani dengan Berpartisipasi Aktif di Pilkada 2024
Mengambil tema 'Peran Kritis Civil Society Dalam Pilkada 2024', LHKP (Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik) bekerja sama dengan KPU Kota Malang mengadakan acara sosialisasi Pilkada Kota Malang 2024 pada  Hari Minggu (20/11).
Bertempat di Teras Cafe, Lowokwaru di Jalan Soekarno-Hatta, kegiatan yang dihadiri sekitar lima puluh peserta ini dimulai pada jam tujuh malam. Sementara para peserta berasal dari berbagai organisasi  otonom Muhammadiyah (ortom) seperti Pemuda Muhammadiyah, Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa  Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) serta ortom lainnya.
Baca juga : Safari Dakwah NA Kota Malang: Mengenal dan Memahami Generasi Strawberry
Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Sirajuddin, dalam sambutannya mengemukakan bahwa PDM Kota Malang sudah melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pilkada termasuk ketiga paslon yang melakukan silaturahim ke PDM. Hal ini bertujuan agar warga Muhammadiyah menggunakan hak pilihnya dalam pilkada nanti pada tanggal 27 November.
Sementara itu,  sesuai dengan konteks tema, Aminah Asmaningtyas, Ketua KPU Kota Malang periode 2019-2024 menerangkan civil society sering diartikan sebagai masyarakat madani. Ia juga menyebut, masyarakat mempunyai peran aktif dengan berpartisipasi dalam kehidupan bernegara. Selain itu, ia menjelaskan bahwa membaca visi dan misi masing-masing paslon  merupakan bagian dari masyarakat sipil madani sehingga bisa menghasilkan masyarakat yang kritis.
"Pemilu atau pilkada itu sarana atau implementasi hak politik kita kepada orang yang akan pilih," ucapnya mengingatkan kepada para peserta.
Pilkada berkualitas jugatergantung pada proses dan output. Proses berhubungan dengan penyelenggara, dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Sementara output-nya berhubungan dengan pimpinan yang terpilih. Aminah juga mendorong para peserta untuk aktif mencari tahu visi dan misi masing-masing paslon sehingga bisa menghasilkan masyarakat yang kritis.
Baca juga : PRM Bumiayu Kota Malang Selenggarakan Halalbihalal Lebaran
"Pemilih yang cerdas adalah mereka yg memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya dan bisa mempertanggungjawabkan pilihannya," Â tambahnya.
Di hadapan para peserta, Aminah juga mengingatkan hal-hal apa, saja yang harus diperhatikan. Mulai dari datang tepat waktu yaitu jam tujub pagi hingga dua belas siang, sudah punya pilihan, dan menggunakan hak suaranya dengan benar.
"Sebagai masyarakat madani yang kritis, kita harus mengikuti proses penghitungan di TPS dan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Kalau tidak dikawal, takutnya terjadi hal-hal yg tidak diinginkan," ujarnya.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam bidang politik, salah satunya dengan mengikuti sosialisasi pilkada.
Usai berbicara, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Zainudin, mantan Ketua KPU Kota Malang periode 2014-2019 sekaligus Ketua LKHP, yang mendorong para peserta untuk aktif dalam kehidupan berpolitik dengan bergabung di KPU. Â Ia memberi semangat kepada kader-kader agar regenerasi Muhammadiyah di KPU tidak terputus.
Kepada para peserta, Zainudin mengingatkan tak masalah secara kader lebih condong kepada paslon tertentu karena itu hak pribadi. Ia juga menantang para peserta untuk menganalisis janji-janji paslon dalam 1 tahun berjalan jika paslon tertentu menang pilkada.
Baca juga : Peringati Milad ke-93, NA Kota Malang Selenggarakan Talkshow
"Mari kita kawal agar di tahun 2029, Muhammadiyah punya bargaining politik," pesannya  sebelum mengakhiri pembicaraan.
Acara kemudian berakhir pada jam sembilan malam. Namun, sebelumnya ada pembagian doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan  terkait pilkada serta Muhammadiyah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI