Mohon tunggu...
Dewi Wulandari Octaviani
Dewi Wulandari Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110053 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K12_Quiz to 30 November Pemeriksaan Pajak_Aplikasi Python Programming pada Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi

30 November 2024   17:43 Diperbarui: 30 November 2024   17:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokpri Prof. Apollo

Aplikasi  Python Programming Pada Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi

Apakah yang dimaksud dengan Aplikasi  Python Programming?

Python adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk mudah dipelajari dan digunakan. Sintaksnya yang mirip bahasa Inggris membuat Python menjadi pilihan populer bagi pemula maupun programmer berpengalaman. Python sering digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membuat program sederhana hingga aplikasi yang kompleks. Python merupakan bahasa pemrograman komputer yang biasa dipakai untuk membangun situs, software/aplikasi, mengotomatiskan tugas dan melakukan analisis data. Bahasa pemrograman ini termasuk bahasa tujuan umum. Artinya, ia bisa digunakan untuk membuat berbagai program berbeda, bukan khusus untuk masalah tertentu saja. Python telah menjadi andalan dalam ilmu data. Bahasa pemrograman ini memungkinkan analisis data untuk melakukan perhitungan statistik yang rumit, membuat visualisasi data serta algoritma machine learning. Ia juga bisa digunakan untuk memanipulasi, menganalisis data, dan menyelesaikan berbagai tugas lain terkait data. Selain itu, ia bisa membantu membangun berbagai visualisasi data yang berbeda. Misalnya, grafik garis dan batang, diagram lingkaran, histogram, dan lain sebagainya. Python adalah bahasa pemrograman yang sangat fleksibel dan mudah dipelajari. Dengan komunitas yang besar dan dukungan library yang kaya, Python telah menjadi pilihan utama bagi banyak programmer dan data scientist di seluruh dunia. Jika Anda ingin memulai perjalanan dalam dunia pemrograman, Python adalah pilihan yang sangat baik.

Python adalah salah satu jenis program komputer. Program komputer sendiri adalah sekumpulan instruksi yang diberikan kepada komputer untuk melakukan tugas tertentu. Python merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Kita menuliskan instruksi dalam bahasa Python, lalu komputer akan menjalankannya. Python dirancang dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia nyata. Mulai dari membuat aplikasi web, analisis data, hingga pengembangan kecerdasan buatan. Python mendukung berbagai tipe data, seperti Boolean (benar atau salah), string (teks), integer (bilangan bulat), float (bilangan desimal), list (kumpulan data), tuple (kumpulan data yang tidak bisa diubah), dan dictionary (kumpulan data yang diindeks dengan kunci).

Apakah yang dimaksud dengan Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi?

Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh), Pasal 4 ayat 2 adalah jenis pajak final yang dikenakan atas penghasilan tertentu, termasuk di antaranya penghasilan dari jasa konstruksi. Pajak final artinya pajak yang sudah final dan tidak dapat dikreditkan dengan pajak penghasilan yang lain. Jasa konstruksi termasuk dalam objek PPh Pasal 4 Ayat (2) karena dianggap sebagai jenis usaha yang mudah untuk menghitung penghasilannya..

Objek pajak jasa konstruksi yang dikenakan PPh Pasal 4 Ayat (2) meliputi:

  • Jasa pelaksana konstruksi : Meliputi pekerjaan fisik pembangunan suatu bangunan.
  • Jasa perencanaan konstruksi : Meliputi jasa perancangan suatu bangunan.
  • Jasa pengawasan konstruksi : Meliputi jasa pengawasan pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
  • Pekerjaan konstruksi terintegrasi : Meliputi gabungan dari jasa pelaksana, perencanaan, dan pengawasan konstruksi.

Pihak yang membayar jasa konstruksi (pemilik proyek) wajib memotong PPh Pasal 4 Ayat (2) dari pembayaran yang dilakukan kepada penyedia jasa konstruksi.

Berdasarkan PP 9 Tahun 2022, berikut merupakan tarif PPh 4(2) jasa konstruksi

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri
Dalam menentukan tarif PPh 4(2) jasa konstruksi, pemotong pajak mengecek apakah penerima penghasilan memiliki SIUJK (Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi) atau Sertifikat Badan Usaha (SBU) Konstruksi. Berikut contohnya :

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Audit  pajak sektor usaha jasa konstruksi adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh otoritas pajak (Direktorat Jenderal Pajak) terhadap kewajiban perpajakan yang telah dipenuhi oleh perusahaan atau individu yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Tujuan utama dari audit pajak sektor konstruksi adalah:

  • Memastikan kepatuhan: Memeriksa apakah perusahaan telah memenuhi semua kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti membayar pajak tepat waktu, melaporkan penghasilan dengan benar, dan mengelola pajak-pajak terkait lainnya.
  • Mencegah penghindaran pajak: Mendeteksi adanya upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi pajak yang seharusnya dibayarkan.
  • Menghitung pajak yang benar: Memastikan bahwa jumlah pajak yang telah dibayarkan sudah sesuai dengan penghasilan yang diperoleh.

Dalam sektor konstruksi, beberapa hal yang sering menjadi fokus pemeriksaan pajak antara lain:

  • Penghasilan dari proyek konstruksi: Apakah semua penghasilan dari proyek telah dilaporkan dengan benar?
  • Pengurangan biaya: Apakah pengurangan biaya yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan?
  • Pajak penghasilan (PPh): Apakah PPh atas penghasilan dari proyek konstruksi telah dihitung dan disetor dengan benar?
  • Pajak final atas jasa konstruksi: Bagi perusahaan yang dikenakan pajak final, apakah perhitungan dan pembayaran pajaknya sudah sesuai dengan ketentuan?
  • Dokumentasi: Apakah perusahaan memiliki dokumentasi yang lengkap dan akurat untuk mendukung laporan pajaknya?

Mengapa Aplikasi  Python Programming dapat digunakan dalam Proses Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi?

Audit pajak sektor usaha jasa konstruksi sangat penting karena memastikan semua wajib pajak sektor usaha jasa konstruksi membayar pajak sesuai dengan kewajibannya dan melaporkan sesuai dengan jenis pajaknya dalam hal ini PPh 4 ayat 2. Proses audit pajak meliputi:

  • Tahap persiapan: Pemeriksa pajak akan mengumpulkan informasi awal tentang wajib pajak.
  • Tahap pemeriksaan: Pemeriksa pajak akan memeriksa dokumen-dokumen keuangan dan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan.
  • Tahap analisis: Hasil pemeriksaan akan dianalisis untuk mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian atau kesalahan.
  • Tahap pelaporan: Pemeriksa pajak akan membuat laporan hasil pemeriksaan yang berisi temuan-temuan dan rekomendasi.

Sumber : Dokpri Prof. Apollo
Sumber : Dokpri Prof. Apollo

Aplikasi Python Programming dalam Proses Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi

Python, dengan kemampuannya dalam mengolah data dan melakukan analisis yang canggih, memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi proses audit pajak sektor jasa konstruksi. Berikut beberapa tahap dalam proses audit di mana Python dapat diaplikasikan:

Pengumpulan dan Pembersihan Data

Ekstraksi Data: Python dapat digunakan untuk mengekstrak data dari berbagai sumber seperti spreadsheet (Excel), database (SQL), atau bahkan PDF yang berisi informasi kontrak, pembayaran, dan laporan keuangan.

Pembersihan Data: Data yang diekstrak seringkali tidak konsisten dan memerlukan pembersihan, seperti menghapus duplikat, mengubah format data, atau mengisi data yang hilang. Library seperti Pandas sangat berguna untuk tahap ini.

Analisis Data

Perhitungan Pajak: Python dapat digunakan untuk membuat script yang secara otomatis menghitung pajak berdasarkan tarif yang berlaku dan data transaksi.

Analisis Varians: Membandingkan data aktual dengan data yang seharusnya untuk mengidentifikasi perbedaan dan mencari penyebabnya.

Analisis Korelasi: Mencari hubungan antara berbagai variabel, misalnya antara nilai kontrak dengan jumlah pajak yang dibayar.

Mendeteksi Transaksi yang Tidak Biasa

Anomaly Detection: Menggunakan algoritma machine learning untuk mengidentifikasi transaksi yang menyimpang dari pola normal. Misalnya, transaksi dengan nilai yang sangat besar atau tidak sesuai dengan profil perusahaan.

Clustering: Mengelompokkan data transaksi menjadi beberapa kelompok untuk mengidentifikasi pola yang berbeda.

Visualisasi Data

Dashboard: Membuat dashboard interaktif menggunakan library seperti Plotly atau Dash untuk memvisualisasikan data secara jelas dan mudah dipahami.

Grafik dan Chart: Membuat berbagai jenis grafik seperti bar chart, line chart, atau pie chart untuk menyajikan data secara visual.

Prediksi dan Simulasi

Prediksi Pajak: Membangun model prediksi untuk memperkirakan jumlah pajak yang seharusnya dibayar berdasarkan faktor-faktor tertentu.

Simulasi Pajak: Melakukan simulasi dengan mengubah berbagai asumsi untuk melihat dampaknya terhadap hasil perhitungan pajak.

Bagaimanakah Penggunaan Aplikasi  Python Programming dalam Proses Audit Pajak Sektor Usaha Jasa Konstruksi ?

Python, dengan kemampuannya dalam mengolah data dan melakukan analisis yang canggih, telah menjadi alat yang sangat berharga dalam dunia audit, termasuk dalam sektor jasa konstruksi. Berikut beberapa penerapan spesifik Python dalam audit pajak sektor konstruksi:

Pengolahan Data Kontrak dan Transaksi

Ekstraksi Data: Python dapat digunakan untuk mengekstrak data dari berbagai format dokumen seperti PDF, Excel, atau database, termasuk data kontrak, faktur, dan bukti pembayaran.

Pembersihan Data: Data yang diekstrak seringkali tidak konsisten atau memiliki format yang berbeda. Python dapat digunakan untuk membersihkan data, seperti menghilangkan duplikat, mengubah format tanggal, atau mengisi data yang hilang.

Analisis Data: Setelah data dibersihkan, Python dapat digunakan untuk melakukan analisis mendalam, seperti menghitung total nilai kontrak, membandingkan nilai kontrak dengan pembayaran yang sudah dilakukan, atau mengidentifikasi proyek-proyek dengan margin keuntungan yang tidak wajar.

Perhitungan Pajak

Otomatisasi Perhitungan: Python dapat digunakan untuk membuat script yang secara otomatis menghitung pajak berdasarkan tarif yang berlaku dan data transaksi.

Simulasi Pajak: Dengan mengubah beberapa variabel dalam script, auditor dapat melakukan simulasi untuk melihat dampak perubahan tarif pajak atau kebijakan perpajakan lainnya terhadap hasil perhitungan pajak.

Deteksi Transaksi yang Tidak Biasa

Anomaly Detection: Python dapat digunakan untuk mengidentifikasi transaksi yang menyimpang dari pola normal. Misalnya, transaksi dengan nilai yang sangat besar atau tidak sesuai dengan profil perusahaan.

Clustering: Data transaksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok untuk mengidentifikasi pola yang berbeda.

Visualisasi Data

Dashboard: Python dapat digunakan untuk membuat dashboard interaktif yang menampilkan data secara visual, seperti grafik batang, garis, atau pie chart. Dashboard ini dapat membantu auditor dalam memahami data dengan lebih cepat dan mudah.

Prediksi dan Perencanaan

Prediksi Pajak: Python dapat digunakan untuk membangun model prediksi untuk memperkirakan jumlah pajak yang seharusnya dibayar berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti nilai kontrak, jenis proyek, dan durasi proyek.

Perencanaan Audit: Hasil analisis data menggunakan Python dapat digunakan untuk menentukan fokus audit dan menyusun rencana audit yang lebih efektif. 

Contoh Audit Pajak  dengan Menggunakan  Aplikasi  Python Programming

Subjek Pajak: PT Bangun Jaya (penyedia jasa konstruksi) dan PT Gedung Kita (pemilik proyek).

Nilai Kontrak: Rp 10.000.000.000

PT Bangun Jaya : Memiliki SBU (Surat Badan Usaha) Konstruksi

Tarif PPh 4(2): 2,65%

PPh 4(2) yang dipotong: Rp 265.000.000

Pengecekan kebenaran hitungan oleh Auditor Pajak

Input Data: Memasukkan data-data proyek seperti nilai kontrak, tarif PPh, tanggal pelunasan, dan informasi perusahaan.

Perhitungan Pajak: Melakukan perhitungan PPh 4(2) secara otomatis berdasarkan data yang dimasukkan.

Verifikasi Bukti Potong: Membandingkan jumlah PPh yang dipotong dengan hasil perhitungan.

Laporan: Menghasilkan laporan audit yang berisi ringkasan hasil audit dan temuan.

Library Python yang Digunakan:

Pandas: Untuk manipulasi data dalam bentuk DataFrame.

NumPy: Untuk operasi numerik.

ReportLab: Untuk membuat laporan PDF.

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Refrerensi

Modul K12. Audit Dengan bantuan Python. Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG.

Modul Konstruksi. PPh PASAL 4 ayat (2). Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh), Pasal 4 ayat 2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi

https://www.python.org/  (diakses pada 30 November 2024)

https://www.dicoding.com/blog/python-pengertian-contoh-penggunaan-dan-manfaat-mempelajarinya/ (diakses pada 30 November 2024)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun