Clustering: Data transaksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok untuk mengidentifikasi pola yang berbeda.
Visualisasi Data
Dashboard: Python dapat digunakan untuk membuat dashboard interaktif yang menampilkan data secara visual, seperti grafik batang, garis, atau pie chart. Dashboard ini dapat membantu auditor dalam memahami data dengan lebih cepat dan mudah.
Prediksi dan Perencanaan
Prediksi Pajak: Python dapat digunakan untuk membangun model prediksi untuk memperkirakan jumlah pajak yang seharusnya dibayar berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti nilai kontrak, jenis proyek, dan durasi proyek.
Perencanaan Audit: Hasil analisis data menggunakan Python dapat digunakan untuk menentukan fokus audit dan menyusun rencana audit yang lebih efektif.Â
Contoh Audit Pajak  dengan Menggunakan  Aplikasi  Python Programming
Subjek Pajak: PT Bangun Jaya (penyedia jasa konstruksi) dan PT Gedung Kita (pemilik proyek).
Nilai Kontrak: Rp 10.000.000.000
PT Bangun Jaya : Memiliki SBU (Surat Badan Usaha) Konstruksi
Tarif PPh 4(2): 2,65%
PPh 4(2) yang dipotong: Rp 265.000.000
Pengecekan kebenaran hitungan oleh Auditor Pajak
Input Data: Memasukkan data-data proyek seperti nilai kontrak, tarif PPh, tanggal pelunasan, dan informasi perusahaan.
Perhitungan Pajak: Melakukan perhitungan PPh 4(2) secara otomatis berdasarkan data yang dimasukkan.