Dengan mengetahui modalitas dari sebuah klaim, kita dapat lebih jelas memahami tingkat kepastian yang ingin disampaikan oleh pembuat klaim. Modalitas membantu kita untuk mengevaluasi apakah sebuah argumen memadai atau tidak. Misalnya, jika sebuah argumen bergantung pada premis yang bersifat problematis, maka kesimpulannya juga akan bersifat problematis. Modalitas juga membantu kita untuk menganalisis konsep-konsep abstrak dengan lebih mendalam. Misalnya, konsep "kebenaran" dapat dianalisa dari segi modalitas: apakah kebenaran bersifat relatif (problematis) atau absolut (apodiktik)?
Problematic
Penilaian problematis menyatakan bahwa suatu proposisi mungkin benar atau salah. Ini menunjukkan tingkat kepastian yang rendah. Contoh: "Mungkin besok akan hujan." Dalam contoh ini, kita tidak memiliki kepastian mutlak tentang apakah besok akan hujan atau tidak.
Assertoric
Penilaian assertoris menyatakan bahwa suatu proposisi benar atau salah berdasarkan bukti atau pengalaman. Ini menunjukkan tingkat kepastian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghakiman problematis. Contoh: "Semua manusia adalah mortal." Dalam contoh ini, kita menyatakan bahwa semua manusia akan mati berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kita tentang kehidupan manusia.
Apodictic
Penilaian apodiktik menyatakan bahwa suatu proposisi harus benar atau salah secara mutlak dan perlu. Ini menunjukkan tingkat kepastian yang tertinggi. Contoh: "Segala sesuatu yang memiliki massa akan dipengaruhi oleh gravitasi." Dalam contoh ini, kita menyatakan bahwa hukum gravitasi berlaku secara mutlak dan tidak dapat dibantah.
Mengapa Trans Substansi Menggunakan Metode Transendental Kantian untuk audit investigasi ?
Konsep Tabel Penilaian Kant, khususnya bagian "Trans Substansi", dapat diaplikasikan dalam audit investigasi untuk memberikan kerangka kerja yang lebih sistematis dan komprehensif dalam menganalisis data dan informasi. Memungkinkan auditor untuk melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap data yang diperoleh. Dengan mengklasifikasikan setiap data berdasarkan kategori kuantitas, kualitas, relasi, dan modalitas, auditor dapat mengidentifikasi pola, hubungan, dan anomali yang mungkin tersembunyi. Melalui analisis mendalam, auditor dapat mengidentifikasi potensi risiko atau penyimpangan lebih dini. Misalnya, dengan menganalisis data transaksi secara kategorikal, auditor dapat menemukan transaksi yang tidak wajar atau tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan menggunakan kerangka kerja yang sistematis, auditor dapat mengambil keputusan yang lebih objektif dan terukur. Hal ini mengurangi risiko terjadinya kesalahan interpretasi atau bias dalam proses audit. Hasil analisis menggunakan metode Transendental Kantian dapat disajikan dalam laporan audit dengan lebih terstruktur dan mudah dipahami. Hal ini meningkatkan kualitas dan kredibilitas laporan audit.
Qualities
Menganalisis jumlah transaksi yang terjadi dalam periode tertentu, mengidentifikasi transaksi dengan nilai yang tidak wajar, atau transaksi yang terjadi pada waktu yang tidak biasa.
Quantities
Mengevaluasi kualitas data yang diperoleh, apakah data tersebut akurat, lengkap, dan relevan. Auditor juga dapat menganalisis apakah terdapat ketidaksesuaian antara data yang satu dengan data lainnya.
Relations
Menganalisis hubungan antara berbagai data, misalnya hubungan antara pendapatan dan beban, atau hubungan antara saldo akun dengan dokumen pendukung.
Modes
Menilai tingkat kepastian dari kesimpulan yang diambil. Auditor dapat memberikan penilaian apakah kesimpulan tersebut bersifat sementara (problematis), didukung oleh bukti yang kuat (assertoris), atau merupakan suatu kebenaran yang mutlak (apodiktik).
Bagaimana Cara Audit Memenuhi Kategori Quantity, Quality, Relation dan Modality untuk menemukan Judgments and Categorise dalam Temuan Audit Umum dan atau Perpajakan) ?
Kant membagi penilaian menjadi Quantity, Quality, Relation dan Modality yang dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses audit untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan temuan. Dengan menerapkan kerangka kerja ini, auditor dapat melakukan analisis yang lebih mendalam dan sistematis terhadap data yang diperoleh.
Quantity
Auditor akan menentukan sampel yang representatif dari populasi transaksi atau akun untuk menguji apakah mereka memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebagau pengujian substansif. Membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan industri atau standar internal untuk mengidentifikasi penyimpangan yang signifikan. Contohnya : Beberapa transaksi tidak didukung oleh dokumen yang memadai yang berkaitan dengan kuantitas dokumen yang akan dicek dalam temuan.
Quality
Auditor akan menguji apakah pengendalian internal yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan telah efektif. Mengevaluasi apakah estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen wajar dan didukung oleh bukti yang cukup. Contohnya : Laporan keuangan perusahaan tidak disajikan secara wajar yang berkaitan dengan kualitas laporan keuangan.
Relation
Mengidentifikasi penyebab dari penyimpangan yang ditemukan dalam audit dan mengevaluasi keterkaitan transaksi untuk memeriksa apakah transaksi yang satu terkait dengan transaksi lainnya secara logis. Contohnya : Biaya produksi merupakan bagian integral dari harga pokok penjualan.