Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meiline Tenardi Menemukan Kebahagiaan Sejati Melalui Peduli dan Berbagi

8 Januari 2024   18:10 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:46 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meiline Tenardi bersama suami dan anak laki-lakinya (foto: dokpri)

Setiap orang akan melalui suatu proses pertumbuhan dan pengembangan diri dengan cara berbeda-beda  sampai menuju ke suatu titik dimana  merasakan  kehidupan yang aman, nyaman dan stabil. Namun di waktu  bersamaan, adakalanya  juga muncul  perasaan 'kosong' secara batiniah.

Pernahkah Anda merasakan hal tersebut? Tiba-tiba hidup terasa  hampa di tengah keberlimpahan materi. Jika terus menerus  terjadi tentu saja menimbulkan  perasaan tidak bahagia.

Perasaan tak nyaman ini belakangan sempat menyergap ke dalam diri Meiline Tenardi, Sosialita Jakarta sekaligus pengusaha wanita . Padahal, secara kasat mata, apa yang tidak dimiliki oleh pemilik bisnis PT Barindo Trimitra Mandiri, Double G Resort Anyer, dan beberapa bisnis lainnya, ini.

"Hidup sudah stabil, aman,  nyaman dan mapan dengan anak-anak yang sudah tumbuh dewasa dan mandiri. Tapi kok saya merasa ada yang kosong dalam salah satu ruang di batin saya. Di tengah  kenyamanan dan kestabilan hidup ini,  saya justru  tersadar, ternyata hidup tidak cukup hanya dengan pencapaian yang  memegahkan diri," kata Meiline, memberi perenungan. 

Sejurus kemudian, Meiline mengatakan  hidup   itu  tidak cukup  bernilai  jika  kita hanya berfokus kepada kebahagiaan diri.

Karena , sejatinya hidup akan terasa  lebih bermakna  apabila  dapat  membahagiakan orang lain yang disebabkan oleh perbuatan  kita.

"Inilah yang dinamakan kebahagiaan batin," papar Meiline.

Dengan berbekal kesadaran yang mendalam itu, Meiline  kemudian berusaha lepas dari zona nyaman yang belakangan seolah menyiksanya.  

Sebagai langkah kongkrit, di bulan Maret 2023 lalu,  ditengah aktivitas kerjanya yang padat,  Meiline mendirikan sebuah yayasan Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB).

"Setelah melalui  perenungan , saya segera bergerak untuk perubahan menuju kualitas hidup yang lebih bermakna bersama  teman-teman  perempuan yang memiliki visi dan misi yang sama tentunya. Kami  saling bersinergi, berdaya dan berkarya melalui berbagai kegiatan yang positif, edukatif dan informatif sebagai  bentuk kepedulian sosial," lanjut Meiline, lagi.

Dibawah kepemimpinan Meiline, KPPB bergerak sangat cepat. Sejumlah  kegiatan sosial  telah dipersiapkan. Tidak saja memberi bantuan kemanusiaan, tetapi juga mendukung pendidikan, pengembangan diri, dan pemahaman tentang isu-isu sosial serta budaya.

Berbagi Tidak Hanya Dalam Bentuk Materi

Menurut Meiline dengan keberadaan KPPB membuatnya semakin terarah dalam menjalankan aktivitas sosial. Ide-ide terkait program sosial yang selama ini lebih banyak mengendap di kepala, terus saja ia gelontorkan.

Salah satu kegiatan KPPB melalui Aksi Berbagi menyalurkan donasi masing-masing  100 Juta  kepada 5 panti anak-anak penyandang disabilitas dan kanker
Salah satu kegiatan KPPB melalui Aksi Berbagi menyalurkan donasi masing-masing  100 Juta  kepada 5 panti anak-anak penyandang disabilitas dan kanker
(foto:dokpri)

"Saya adalah orang yang suka bersosialisasi sambil melakukan hal positif. Alangkah baiknya jika kita mengisi waktu yang kita miliki dengan melakukan aktivitas yang positif, bermanfaat, dan berdampak bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Itu menjadi keinginan saya," ungkap Meiline.

Menandai dilaunchingnya KPPB di bulan Maret 2023 lalu, digelar  kegiatan perdana yaitu talk show bertema 'Keberagaman peran perempuan dimasa kini".  Tema ini diambil dalam rangka memperingati  Hari Perempuan Internasional pada bulan Maret.

Kemudian di bulan April digelar aksi sosial dalam rangka bulan Ramadhan, kegiatannya diisi dengan berbagi keperluan sekolah untuk anak-anak  dan sembako untuk lansia di pulau kandang, Tanjung Priok, dengan tema "Untukmu Saudaraku".

Masih di bulan April  diadakan Aksi Sosial sambil buka puasa bersama anak-anak  yatim di Tangerang. Kegiatan April ditutup dengan acara peringatan Hari Kartini, mengangkat makna, sejarah dan filosofi kebaya nusantara dengan tema "Kartini Berkebaya" . Kegiatan ini juga sekaligus memberikan donasi untuk pendidikan anak-anak dari  Yayasan Maria lukito,"  ujar Meiline, merinci kegiatan yang telah dikerjakan KPPB sepanjang tahun 2023 lalu.

Di lain waktu, tepatnya di bulan Mei,  Meiline bersama anggota KPPB melakukan   kegiatan membuat keramik di Studio G. Widayanto, Tapos Bogor . Dilanjutkan  pada bulan Agustus , KPPB menggelar  "Jelajah Rempah Nusantara ".

"Even Jelajah Rempah Nusantara ini   bertujuan   mengangkat kekayaan alam dan budaya nusantara lewat pengenalan lebih dalam tentang rempah-rempah  nusantara yang banyak terlupakan dan cara membuat jamu tradisional yang enak dan banyak khasiat untuk kesehatan," urai ibunda 2 anak itu.

Di penghujung tahun 2023,tepatnya di bulan Oktober, KPPB menggelar  Seminar Sex and Love di usia menopause dengan tema "membangkitkan yang redup dan menggelorakan yang padam".

Terakhir, sebagai penutup tahun, KPPB menggelar  Aksi sosial dengan mengadakan drama musikal "Kasih Menembus Batas" yang menampilkan 152 anak2 difabel dan non difabel. Acara aksi sosial  sendiri  sudah diselenggarakan sebanyak dua kali pada tahun ini, yakni jelang Ramadhan dan Natal tahun 2023.

Pada kesempatan tersebut, KPPB juga memberikan donasi sebanyak 100 juta  kepada 5 panti anak-anak penyandang disabilitas dan anak-anak penderita  kanker. Aksi sosial dalam bentuk donasi  sendiri  digelar setidaknya dua kali dalam setahun.

"Gelaran musik dan tari ini merupakan persembahan KPPB, berkolaborasi dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) dan Komunitas Happy Healthy Holy (HaHeHo) dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2023, dan Hari Ibu pada 22 Desember 2023," lanjut Meiline.

Kasih Menembus Batas disutradarai oleh Pendiri Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) Diah Kusuma Wijayanti mengatakan, drama musikal ini mengedepankan konsep kebersamaan dalam keberagaman dan perbedaan dengan menjunjung nilai-nilai saling menghargai dan saling menghormati

Meiline merasa bersyukur banyak pihak yang memeriahkan  kegiatan  drama musikal ini. Sejumlah public figure terlibat, diantaranya: Merry Riana, Gritte Agatha, grup acapella Jamaican Caf, juara wushu dunia Edgar Xavier Marvelo, didukung MC terkenal Choky Sitohang.

"Alhamdulillah acaranya berlangsung sukses dengan disaksikan  sebanyak 1300 penonton yang sebagian besar adalah anak-anak  difabel dan anak panti asuhan di Balai Sarbini. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Alangkah indahnya kalau kita dapat melihat sisi kelebihan dan kekuatan seseorang dibandingkan kekurangan dan kelemahannya,"kata Meiline, dengan mimik bahagia.

Apa makna berbagi buat Meiline? Dia mengatakan,  sebetulnya berbagi itu  tidak selalu identik dengan materi. Karena ketika  seseorang  mau berbagi dengan waktu, tenaga, pikiran, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki untuk kepentingan banyak orang, sejatinya   orang tersebut  sudah melakukan suatu kebaikan (berbagi).

Namun, berbagi merupakan salah satu  prinsip hidup yang diturunkan  orangtuanya sejak Meiline masih kanak-kanak. Orangtuanya selalu mengatakan berbagi itu tidak saja  membawa kebahagiaan kepada orang yang dibantu, tetapi juga membahagiakan orang yang membantu.  

Itulah kenapa, ditengah aktivitas kerjanya yang padat sekalipun,  melalui  KPPB, Meiline Tenardi berkomitmen untuk mengembangkan perempuan menjadi individu yang percaya diri dan berwawasan luas.

"Saya ingin perempuan merasa kuat dan berani, serta siap berkontribusi positif dalam masyarakat," ungkap Meiline Tenardi.

Setiap perempuan harus punya  'Me Time'

Ditanyakan bagaimana kiatnya mengatur waktu kerja dan aktivitas sosialnya, dikatakan Meiline di era teknologi yang semakin canggih, dia menjalankan pekerjaan kantor secara mobile. Artinya tidak harus hadir secara fisik ke kantor, Meiline  tidak sulit untuk  memantau pekerjaan para staff nya atau melakukan rapat melalui zoom.

"Semuanya sudah berjalan dengan baik, sehingga  semuanya berjalan bersamaan. Tapi  biasanya di pagi hari semua pekerjaan kantor sudah saya selesaikan terlebih dahulu, sebelum beraktivitas diluar," tutur Meiline yang juga memiliki hobi di dunia seni, seperti melukis dan mendekorasi.

Meiline Tenardi bersama suami dan anak laki-lakinya (foto: dokpri)
Meiline Tenardi bersama suami dan anak laki-lakinya (foto: dokpri)

Menjalani hobi merupakan cara Meiline memberikan waktu  baginya untuk menikmati hidup, memberi jeda waktu untuk diri sendiri.

"Setiap perempuan harus punya  me time. Karena sebagai manusia kita juga butuh jeda waktu sebentar untuk diri sendiri dengan merecharge fisik dan mental supaya kembali fresh dan produktif. Ketika  tubuh dan mental merasa lelah dan energi terkuras karena  tumpukan pekerjaan dan sederetan aktivitas sosial, kegiatan ini sangat penting dilakukan," imbuh ibu 2 anak ini.

Bicara tentang kiprah perempuan Indonesia , Meiline memiliki pandangan   bahwa perempuan masa kini adalah perempuan yang  tangguh dan hebat.

Perempuan masa kini tidak diragukan lagi kemandiriannya dan dapat  berjuang di garda terdepan sebagai  tiang penyanggah ekonomi keluarga.

"Mereka bisa menjadi partner baik untuk pasangannya   dalam memberikan semangat dan dukungan ide untuk kesuksesan pasangannya. Sekaligus  menjadi pendorong dan support system yang terbaik untuk kemajuan anak-anaknya," ujar Meiline.

Menyadari bahwa usia KPPB  yang masih sangat muda, untuk sementara waktu masih bergerak dalam lingkup yang kecil dalam pemberdayaan sesama perempuan  dengan kesamaan  visi-  misi yang sama untuk saling bersinergi melalui berbagai kegiatan yang positif, edukatif dan informatif yang diharapkan kedepannya bisa memberikan kontribusi dan dampak positif bagi masyarakat yang lebih luas.

Meiline  telah menyusun sejumlah  target yang harus dicapai sepanjang tahun 2024 ini , baik  untuk target pribadi dan keluarga, sekaligus untuk kemajuan KPPB.

Untuk  pribadi dan keluarga, Meiline tidak muluk-muluk, berharap  mendapat banyak kebahagiaan, kesehatan yang baik secara fisik dan mental dan kebersamaan yang semakin erat dan harmonis.

Dalam hal karir, dirinya  berharap roda perekonomian  semakin membaik sehingga berkesempatan untuk mengembangkan bisnis yang lain.  

"Sementara dalam masa tenang memasuki pesta demokrasi yang sebentar lagi kita hadapi, KPPB  sedang mempersiapkan kegiatan untuk merayakan ulang tahunnya  yang  pertama di awal Maret, sekaligus  mempersiapkan aksi peduli kasih yang akan kami adakan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan," ujarnya.

KPPB juga berfokus pada pemberdayaan perempuan secara berkesinambungan. Dimana  ke depannya para  perempuan  sadar akan potensi dirinya dan terpacu untuk terus  belajar terhadap hal-hal  baru yang bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya.

 "Sehingga menjadi perempuan  hebat yang berdaya, berwawasan luas dan  berkepribadian baik bukan lagi angan-angan belaka. KPPB fokus pada kegiatan yang  berhubungan dengan sosial budaya, pendidikan, ketrampilan, kesehatan dan isu-isu   yang relevan dengan berbagai aspek kehidupan. Besar harapan, melalui kegiatan  dapat meningkatkan wawasan, potensi dan rasa percaya diri kaum perempuan," tutup Meiline.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun