Kaum perempuan secara naluriah  telah memiliki daya  survival yang tinggi  untuk menghadapi segala kondisi kehidupannya. Dengan kelebihan  tersebut  banyak melahirkan  para entrepreneur perempuan  di berbagai lapisan masyarakat.Â
Berdasarkan data dari BPS tahun 2021,  lebih  64 persen , pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia  adalah kaum perempuan.
Namun sayangnya,  ditengah kelebihan itu kaum perempuan  juga dikenal sebagai makhluk yang paling  sulit beradaptasi dengan kecanggihan teknologi digital. Diperkirakan baru sebanyak 24% UMKM  yang telah menggunakan e-commerce dalam melakukan pemasaran produknya.
Padahal banyak manfaat yang diperoleh apabila mereka semakin melek digital. Sebagai contoh, dengan menguasai digital marketing, maka usaha yang dijalankan kaum perempuan akan  berjalan maksimal.
Maurisa Angela, seorang pebisnis digital mengakui telah mendapatkan banyak manfaat dalam menjalankan bisnisnya.
"Salah satu manfaat yang paling terasa  adalah bisa menjalankan usaha dari rumah. Pekerjaan  digital marketing ini sangat  bisa dijalankan oleh perempuan ditengah mengurus rumah tangga. Jadi, cuan dapat, suami dan anak juga terurus dengan baik," ungkap  Maurisa.
Maurisa menambahkan  mulai serius berbisnis sejak tahun 2019.  Bermula dengan modal 0 rupiah karena memanfaatkan  sistem dropship saja.
"Awalnya memulai dari marketplace dulu baru beralih  ke  ads. Dari keuntungan sedikit demi sedikit  saya pakai gunakan sebagai modal stock SKU baru. Alhamdulilah setahun kemudian , saya bisa berganti peran. Saya tidak lagi jadi dropshipper tapi justru  bisa supply barang buat temen-teman yang ingin memulai berusaha tapi terkendala dengan modal," tutur ibu 1 anak yang akrab disapa Icha, ini.
Dengan memberikan pelayanan  terbaiknya, kian hari  reseller Icha semakin bertambah. Untuk memenuhi permintaan reseller, sebagai pebisnis yang baru lahir dia sangat berhati-hati dalam mengelola keuntungan yang didapat.