Berbeda dari  aneka lapek lainnya, proses  pembuatan lapek bugis juga terbilang  rumit.Â
"Lapek sagan cara pembuatannya simpel. Pertama-tama beras ketannya direndam selama  semalam. Besok paginya baru diaduk dengan pisang uli/ ambon yang sudah matang sempurna. Kemudian dicampur bersama kelapa muda parut, tambahkan gula dan vanili. Setelah teraduk rata, dibungkus dengan daun pisang dan siap dikukus hingga matang," kata En berbagi resep.
Dari cara pengolahannya yang cenderung simple ini, pantaslah disebut lapek sagan. Sangat berbeda dengan  lapek bugih yang terbuat dari tepung ketan hitam, harus melalui beberapa tahap pengerjaan.Â
Sebagai bahan isian,  lapek bugih terdapat isian adonan  kelapa dan gulo saka atau gula aren. Kedua bahan ini dimasak hingga kering hingga menjadi  luo atau unti. Baru kemudian, isian ini dibalut dengan tepung ketan hitam. Â
Terakhir, jika  lapek sagan dibungkus seperti lontong.  Sementara  lapek bugih dikemas dengan  daun pisang yang lebih muda kemudian dibentuk limas segi empat.
Lapek sagan merupakan makanan  basah legendaris. Rasanya  manis, perpaduan pisang dan gula aren dengan  tekstur yang lengket karena  memang  dibuat dari campuran pisang dan beras ketan.Â
Seperti rasa lapek sagan yang manis dan legit ini diharapkan  kegiatan arisan ini menjadi perekat bagi para anggota arisan 'Ande-ande Kotolaweh' dan terjalinnya hubungan yang manis.
Tidak lupa, tentunya menjadi ajang berwisata kuliner  murah meriah karena dilakukan disela-sela arisan.  Selain itu dapat mengobati rasa kangen terhadap kampung halaman .
Sebagai informasi, Kotolaweh adalah sebuah nagari (desa-red) Â di kecamatan Lembang Jaya, Solok, Sumatera Barat, terletak di bawah kaki gunung Talang. Sejak dulu, masyarakatnya banyak pergi merantau ke berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar menyebar di Pekan Baru, Jakarta dan lain sebagainya. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H