Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Keberlanjutan UMKM di Tahun Macan Air, Mentri Teten Masduki: Kuncinya Adaptasi, Kreativitas dan Inovasi

17 Desember 2021   15:32 Diperbarui: 17 Desember 2021   17:50 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkop & UKM Teten Masduki pada saat membuka Diskusi Publik yang digelar #akuberdaya dan Evapora (foto:dok.pri) 

Gerakan #akuberdaya yang digagas Desainer Nina Nugroho, kembali berkolaborasi  dengan Evapora, digital event organizer,   menggelar Diskusi Publik Kementrian Koperasi dan UMKM bersama komunitas UMKM Indonesia 'Peluang dan Strategi 2022'.

Rabu, 15 Desember 2021, sebanyak 8 tokoh dari komunitas UMKM berdiskusi langsung  dan memberikan insight  terkait kesiapan UMKM menghadapi tantangan di  2022. Para tokoh tersebut adalah Coach Ridwan Abadi dari SBC, Rachmat Sutarno M, dari KPMI, Iwan Kurniawan dari Gen Pro, Ridwan Hamid dari Aumi Kadin, Afdal Marda dari Forum UKM Rendang, Menhefari dari Dimensi, dan Subagiyo ST, dari Kul-Ind.

Mentri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam sambutannya mengakui peran UMKM sebagai tonggak perekonomian Indonesia. Sehingga pemerintah terus memperbaiki ekosistem supaya UMKM berkembang.

Menurutnya,  di masa pandemi ini UMKM yang mampu bertahan adalah yang terhubung dengan ekosistem digital, dengan memanfaatkan platform e-commerce, marketplace.

"Adaptasi, kreativitas dan inovasi adalah kunci keberlanjutan UMKM dimasa pandemi dan juga menghubungkan UMKM ke pasar global. Untuk itu, sudah saatnya dan mau tidak mau UMKM bertransformasi ke digital. Penetrasi digitalisasi, bagi UMKM akan mendapatkan margin lebih dan memangkas mata rantai penjualan,"papar Teten, lagi.

Usai memberi sambutan, diskusi dilanjutkan bersama Deputi Bidang Usaha Mikro, Eddy Satriya.
Secara seksama Eddy mendengarkan sejumlah harapan dan insight  dari  8 tokoh komunitas UMKM  agar  UMKM semakin bertumbuh di tahun depan.

"Seiring  pertumbuhan ekonomi yang   kian menunjukkan tren yang positif, kami  berharap pemerintah dapat melakukan stimulasi untuk menaikkan daya beli di masyarakat," kata Luftiel Hakim, dari komunitas Tangan Di Atas (TDA).

Kemudian, Abah Iwan dari komunitas Genpro mendorong pemerintah untuk menggiatkan  pusat inkubasi kelompok usaha berbasis digital. Seperti yang sudah berjalan adalah Tasik Digital Native. Dimana para generasi millennial terfasilitasi untuk menjalankan bisnis online.

Sementara itu Menhefari dari komunitas pebisnis online,  Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi) membawa sejumlah harapan dari membernya yang saat ini berjumlah 7800 orang di seluruh Indonesia.

Desainer dan penggagas gerakan #akuberdaya (foto:dok.pri) 
Desainer dan penggagas gerakan #akuberdaya (foto:dok.pri) 

"Kami dari pebisnis online berharap pemerintah dapat mempercepat proses pemberian ijin edar dari  BPOM dan sertifikat HAKI , Pak. Karena terus terang tanpa legalitas itu, kami nggak bisa jualan. Kalau nggak ada Haki, brand kami terancam ditiru . Ini jelas merugikan kami. Lalu terkait pelayanan pajak, kami dituntut untuk bayar pajak . Tolong kami diberikan pelatihan sederhana terkait pajak, karena kami sungguh-sungguh tidak mengerti bagaimana cara melaporkan pajak kami. Karena kami hanya pedagang kecil yang berusaha untuk bertahan hidup. Jadi pajak ini sangat menakutkan bagi kami. Terakhir, masalah ekspedisi, sistem COD yang semakin marak. Adakah bantuan hukum untuk UMKM, karena ada sekitar 40 teman kami yang disomasi oleh perusahaan ekspedisi terkait sistem COD ini," kata Menhefari, bersemangat.

Kementerian Koperasi dan UKM melalui, Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro berjanji akan menindak lanjuti masukan dari para tokoh UMKM pada acara diskusi publik tersebut.

"Terkait HAKI, pelatihan pajak sederhana dan ekspedisi  harus dibahas tersendiri. Memang kalau produk UMKM dibajak, marketplace seharusnya memberikan perlindungan. Juga untuk BPOM, sudah ada kemudahan-kemudahan  yang diberikan . Jadi sebelum ijin edar dari BPOM keluar, tetap bisa memasarkan produknya," jelas Eddy Satriya.

Nina Nugroho sebagai penggagas gerakan #akuberdaya berharap diskusi public ini dapat menjawab tantangan untuk UMKM Indonesia agar dapat naik kelas di 2022.

"Dari webinar ini diharapkan semakin terlejitkan keberdayaan para UMKM. Dimana para pelaku UMKM  dapat  melihat peluang-peluang yang terbuka lebar di tahun 2022, sehingga mereka dapat menyusun strategi untuk pulih dan meroket," pungkas Nina. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun