"Mereka menjalankan usaha masih skala rumah tangga, sehingga belum  memiliki rantai pasok yang berkelanjutan dan  barang yang diproduksi yang hampir sama dengan produk UMKM lain. Akibatnya ,  terjadi perang harga  yang berujung kepada tidak sehatnya persaingan," papar Nina.
Selain itu, menurut Nina, Â ada beberapa tantangan UMKM yang menyulitkan naik kelas, diantaranya :
1.Minimnya modal usaha
2.Ketidaktahuan cara membesarkan bisnis
3.Kurangnya inovasi produk
4.Persoalan distribusi barang
5.Minimnya pengetahuan pengenai pemasaran online
6.Branding
7.Tidak memiliki Mentor
8.Ijin usaha
"Melalui webinar ini  para pakar membahas tentang strategi dari sudut pandang pemerintah dan para professional terkait peluang  menjawab tantangan untuk UMKM Indonesia agar dapat naik kelas di 2022.  Dari webinar ini diharapkan semakin terlejitkan keberdayaannya. Dimana para pelaku UMKM  dapat  melihat peluang-peluang yang terbuka lebar di tahun 2022, sehingga mereka dapat menyusun strategi untuk pulih dan meroket," jelas Nina.
Agar Hidup Sejahtera
Hal senada juga diungkapkan Pakar Inovasi sekaligus Youtuber  Dr. Indrawan Nugroho,  bahwa tahun  2022 adalah tahun peluang bagi UMKM. Namun peluang tersebut tidak akan membawa pengaruh baik, jika mereka  tidak memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut.
"Kalau pun ada yang menangkapnya, cara menjalankan bisnisnya  tidak  jauh beda dengan bisnis sebelumnya. Akhirnya peluangnya jadi tidak tertangkap," jelas Indrawan.
Penulis buku best seller 'Rise Above the Crowd' tersebut pun sempat bercerita bahwa sehari sebelumnya  melakukan audiensi dengan Menkop Teten di kantornya. Pada kesempatan tersebut Teten menyampaikan harapannya kepada pihak swasta untuk membantu pemerintah dalam menaikkan  taraf hidup UMKM di Indonesia melalui inkubasi.
 "Target pemerintah saat ini , UMKM naik kelas. Lalu, apa yang perlu dilakukan UMKM  agar 2022 menjadi tahun naik kelas. Kenapa naik kelas? Karena kita pasti ingin sejahtera donk, ingin memberikan yang terbaik untuk anak, istri suami,  orang tua. Semua itu kan butuh modal, dan ikhtiar membangun usaha itu  harus punya strategi, supaya tahun depan menjadi tahun peluang, benaran kita bangkit, benaran kita bisa menangkap peluang itu," urai Indrawan.