Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Balada Ibu Rumah Tangga Hadapi Drama Pagi Sebelum Sekolah

20 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   08:12 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-berambut-merah-berdiri-dekat-tanaman-573271/

Jadi penasaran, apa memang normal mereka seperti itu. Saya tidak memaksa memori saya mengingat apa saya seperti itu di usia SD. Sudah tua mah banyak nge-lag otak.

Ternyata hasil penelusuran, disebutkan anak usia SD sering kali tampak sulit mendengar atau menuruti omongan ibunya karena beberapa alasan yang berkaitan dengan perkembangan psikologis dan sosial mereka. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan perilaku ini:

1. Perkembangan Kognitif

   Pada usia ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis. Mereka mungkin mulai mempertanyakan otoritas dan alasan di balik perintah atau nasihat yang diberikan kepada mereka. Anak-anak usia SD juga mulai lebih mandiri dan ingin menguji batasan dan aturan yang diberikan oleh orang tua mereka.

2. Perkembangan Sosial

   Anak-anak pada usia ini mulai mencari identitas mereka sendiri dan berusaha untuk lebih mandiri. Mereka mungkin merasa bahwa mendengarkan atau menuruti semua perintah orang tua menghambat kebebasan mereka. Pengaruh teman sebaya menjadi semakin kuat, dan anak-anak mungkin lebih cenderung mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya daripada mendengarkan orang tua.

3. Komunikasi dan Pemahaman

   Anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami alasan di balik permintaan atau instruksi ibu mereka. Penjelasan yang lebih rinci dan logis bisa membantu mereka memahami pentingnya mengikuti nasihat. Cara komunikasi juga berpengaruh. Nada suara yang keras atau perintah yang terdengar seperti omelan dapat membuat anak-anak enggan mendengarkan.

4. Perhatian dan Gangguan

   Anak-anak mudah teralihkan perhatiannya oleh berbagai hal, seperti mainan, TV, atau kegiatan lainnya. Kurangnya perhatian penuh saat ibu berbicara bisa membuat mereka tampak tidak mendengarkan. Keterlibatan dalam aktivitas yang mereka sukai atau minat khusus mereka bisa membuat mereka lebih fokus pada hal tersebut daripada mendengarkan omongan orang tua.

5. Konsistensi dan Disiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun