Di lirik berikutnya: Boro-boro rumah tangga/ Pan geus puguh gawe oge teu boga/ Ngan kusabab teteh awewena/ Modal cinta kumaha engke we lah jadina//
Disebutkan enggan menikah dengan siapapun karena tidak memiliki pekerjaan. Tapi karena bertemu dengan si 'teteh', seorang pria berani melawan hal itu. Dengan menikahi si 'teteh', ia merasa yakin bisa menjalani masa depan.
Nah, di lirik ini: Syukur geuning hirup aya jalanna/ Najan teu leuwih dahar mah teu kurang/ Syukur geuning hirup aya jalanna/ Najan teu lewih baju mah teu kurang/ Sanajan teu bru di juru/ Sanajan teu bro di panto/ Ngalayah di tengah imah/ Pinuh kabungah taya kasusah//
Pemuda yang memutuskan menikahi 'teteh' ternyata menyadari kalau niatnya itu diberikan jalan oleh Tuhan. Tidak perlu mewah-mewah, tapi semuanya bisa tercukupi, meski pas-pasan.Â
Bahkan semacam testimoni, setelah hidup bersama dengan si 'teteh', bisa merasakan bahagia meski harta tidak berlimpah.
Doel Sumbang  sendiri  adalah  seniman  dari  Jawa Barat  dengan  mengusung  genre  Pop-Sunda. Dalam beberapa lagunya, Doel Sumbang seringkali menunjukkan gambaran karakter perempuan. Di lagu yang tengah viral ini "Teteh", ia menggambarkan sosok perempuan yang mampu menggoyahkan prinsip pria yang enggan menikah.Â
Di lagu "Runtah" juga, sosok perempuan yang cantik tapi memilih jalan yang sesat memanfaatkan kecantikannya.Â
Ada banyak lagi lagu Doel Sumbang yang menggambarkan karakter perempuan di lagu "Ema", "Neng Enok", "Ai", "Mumun", dan "Entin Bogoh Rustam".Â
Doel Sumbang yang bernama asli Wahyu Effendi memang dikenal dengan lagu-lagu nyeleneh dan slengean. Tapi itu mengena di hati publik karena sarat akan kritik sosial. Masih penasaran lagu mana lagi yang akan viral dari Doel Sumbang? Ayo tebak?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H