Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seperti di Drakor "Strangers", Penanganan Tidak Tepat, Luka Korban Bully Jadikan Dia Pelaku Kejahatan

24 April 2024   12:30 Diperbarui: 24 April 2024   12:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/sekolah-kabur-anak-kecil-siswa-7929449/

Ayahnya memberikan apartemen untuknya. Kim mengira sudah waktunya dia bahagia, hingga dua pelaku bully menemukan tempat persembunyiannya. 

Mereka tidak rela Kim bahagia. Dua pelaku itu memanfaatkan Kim. Apartemennya dipakai untuk hura-hura bersama perempuan sambil mabuk-mabukan. Bahkan saat mereka berpesta, Kim tidak boleh berada di apartemen. 

Kim berusaha kabur dengan berpindah-pindah apartemen. Tapi, kedua pelaku tetap menemukannya. Bahkan para pelaku itu, leluasa menjual barang-barang yang ada di apartemen dengan alasan sesama teman harus saling membantu. 

Hingga satu hari, kedua pelaku meminta Kim untuk membuatkan rencana liburan ke pantai. Kim harus menyewa villa juga menggunakan mobilnya sebagai alat transportasi. 

Kim menggunakan kesempatan itu untuk lepas dari pelaku selamanya. Ya, dia akan menghilangkan nyawa mereka. Keduanya dibuat mabuk lalu dibawa ke pantai yang gelombangnya tengah tinggi dan berkabut. Setelah keduanya tenggelam, Kim merasa lega karena penderitaannya telah berakhir.

Dugaan Kim salah. Ia tertangkap dan statusnya berubah dari korban bully menjadi pembunuh. Luka masa lalu yang diselesaikan dengan cara tidak tepat membawa korban pada penderitaan tiada akhir. Seperti Kim.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun