Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seperti di Drakor "Strangers", Penanganan Tidak Tepat, Luka Korban Bully Jadikan Dia Pelaku Kejahatan

24 April 2024   12:30 Diperbarui: 24 April 2024   12:38 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/sekolah-kabur-anak-kecil-siswa-7929449/

Bullying atau perisakan tidak itu bagaikan lingkaran setan, sulit untuk memutusnya. Karena terkadang bukan pelaku yang harus bersembunyi dari publik, tapi si korban yang harus melakukan itu.

Dalam drama Korea "Strangers" season 2, diceritakan tentang hidup tanpa ketenangan bagi korban bully, selama pelakunya masih hidup. Sebut saja namanya Kim, yang berusaha hidup tanpa terlihat setelah lepas dari sekolah menengah.

Selama sekolah, ia kerap mendapatkan perundungan dari 2 orang temannya. Sekolah tidak menyelesaikan masalah. Malah mendorong dia untuk 'berteman' dengan si pem-bully. Duh, berat rasanya harus berteman dengan orang yang sering menyakiti dia. Dan, solusi ini kerap kali terjadi dalam kehidupan nyata di sekolah.

Orang tua Kim tidak pernah tahu ada kasus bully menimpa anaknya. Karena sekolah kerap kali menyelesaikan masalah di permukaan. Mereka menganggap solusi yang mereka terapkan yang terbaik untuk korban dan pelaku di sekolah. Padahal mereka hanya tengah memupuk rasa benci dari si korban.

Hingga suatu hari, Kim dinyatakan sebagai korban yang selamat dari sebuah kecelakaan. Sedangkan dua 'teman' Kim, tenggelam di laut. Kebetulan dua temen Kim ini si pelaku bully. 

Dugaan awal, mereka tidak menyadari ada tali batas bahaya di pantai yang ternyata dilepas oleh pasangan bucin ketika selfie. 

Kim disebut beruntung karena selamat dari kecelakaan tersebut, hingga seorang jaksa menyadari ada kejanggalan. Jaksa Seo menyadari itu ketika melihat foto-foto yang diunggah pihak sekolah menengah Kim. Jaksa Seo melihat ada kemungkinan lain dari sebuah kecelakaan. Ia kemudian menelusurinya.

Di tengah penelusuran, jaksa Seo menghilang. Tepatnya diculik. Berbagai asumsi dilontarkan banyak pihak sebagai motif penculikan. Mulai dari soal politik lembaga pemerintahan, dendam pribadi, bahkan hingga menyasar ke istri si jaksa.

Namun, akhirnya, pelaku penculikan mengarah pada Kim. Apalagi di apartemen yang dia sewa itu, tercium aroma pemutih pakaian yang diduga untuk menghilangkan noda darah. Kim masih membantah.

Sebuah bukti mengarah pada Kim, bukti yang tak bisa disangkal. Hingga meluncurlah kisah kebahagiaan Kim yang menjadi pangkal masalah. Selepas lulus sekolah, Kim berhasil lolos seleksi di tiga sekolah bergengsi. Bahkan mendapat beasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun