Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Siswi SMP Ini Tidak Pernah Sampai ke Sekolah, Hilang Kemana?

17 April 2024   21:41 Diperbarui: 17 April 2024   21:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Selasa, 16 April 2024, Rinzani (13) siswi SMP kelas 8 di Lembang tidak pernah sampai ke sekolahnya. Padahal ia sudah berangkat dari rumahnya Kampung Cibodas Desa Cikahuripan sejak pukul 5.00. 

Dalam berita kehilangan yang disebar keluarga, Rinzani mengenakan bawahan celana olahraga dan atasan berupa kaos warna abu-abu. Padahal sekolah hanya menginstruksikan siswa hanya mengenakan seragam putih biru. Karena agendanya hanya halal bihalal. 

Kemana Rinzani pergi?

Berbagai kemungkinan jadi penyebab kepergian Rinzani. Ada yang menyebut Rinzani pundung atau merajuk karena ada keinginan dia yang tidak dipenuhi. Sehingga diduga kabur atau minggat.

Hal itu dikuatkan dengan sikap Rinzani yang memblokir kontak seluruh keluarganya. Pihak keluarganya mengambil langkah dengan menyebarkan foto Rinzani melalui media sosial berbasis komunitas. Harapannya, ada yang mengenalinya dan mengabari lokasi terakhir pada keluarga.

Kasus remaja hilang atau minggat dari rumah ini sudah terlampau banyak. Tidak sedikit yang terkecoh dengan para penjahat yang mengincar mereka. 

Pernah dengar ada remaja yang menjual sepeda motor demi menemui pacar online di sebrang pulau? Saat tiba, malah dicuekin. Boro-boro ditemui apalagi dijajanin. 

Ada juga yang nekad janjian dan bertemu. Tahunya malah masuk kandang singa. Udah gitu, si singa juga menawarkan mangsanya ke mangsa yang lain.

Sudah terlampau banyak, anak-anak jadi korban karena pemakaian gadget tanpa pengawasan. Anak-anak mengunduh game yang bukan umurnya. Anak-anak berteman dengan orang asing tanpa sepengetahuan orang tuanya. 

Tidak sedikit orang tua yang membiarkan anaknya mengunci ponselnya. Tidak hanya itu, mengunci aplikasi percakapan mereka. Bahkan banyak orang tua yang tidak mengetahui username media sosial anaknya. Jujur saja, saya sering pusing karena anak sering berganti akun dengan alasan lupa password. 

Satu-satunya cara adalah dengan mengedukasi si anak agar mengunci media sosialnya. Tidak sembarangan kontak dengan orang asing. Selain itu, orang tua harus rajin mengecek ponsel si anak.

Saya sering mengatakan pada anak-anak, saya ini ibunya tempat mereka bercerita apa saja tanpa takut dihakimi. Saya bukan sahabat mereka, tapi saya bisa mendengar keluh kesah mereka. 

Saya ibu biasa, tapi ingin anak-anak bisa berbagi segalanya. Anak-anak boleh marah, menangis, manja, pada orang tuanya karena sudah seharusnya orang tua menjadi rumah tempat ternyaman mereka pulang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun