Sayangnya sebuah kejadian membuat modal yang dikumpulkan Bu Nano berkurang tajam. Akibat terlalu sering keluar subuh ke pasar, Bu Nano didiagnosis mengalami paru-paru basah sehingga cairan di paru-paru harus disedot. Bu Nano juga harus menjalani berobat jalan selama setahun. Obat yang harus ditebus tiap bulan lumayan menyedot modal untuk berjualan.Â
Pak Nano yang semula membantu memasak, sampai harus mencari pekerjaan tambahan. Pak Nano bekerja di keluarga kakaknya. Sementara saya, sesekali membantu Bu Nano memasak, saat waktu kuliah senggang.Â
Beruntung langganan warung nasi selalu ada karena pelanggannya adalah para pekerja pabrik yang mengontrak di kampung kami. Juga para pedagang keliling yang menyewa kamar di beberapa rumah. Malahan, saya dan adik harus mengalah bila nasi hanya tersisa beberapa piring.Â
"Kalian makan mie saja. Ini jatah nasi buat si Salim," itu yang seringkali diucapkan Bu Nano.Â
Atau kami sering dikira makan enak karena lauknya ayam goreng krispi. Padahal, jujur saja, ayam krispi itu yang sudah ada di etalase warung dan sudah dihangatkan berkali-kali. Tepungnya saja berubah dari krispi menjadi seperti batu.Â
Namun, sejak saya dan adik saya bekerja, lambat-laun warung Bu Nano bertransformasi menjadi warung yang tak banyak kegiatan. Uang dari warung hanya untuk membiayai makan Pak Nano, Bu Nano, dan adik bungsu saya. Sehingga, tidak ada lagi warung nasi. Mungkin juga karena banyak saingan.Â
Bahkan saat ini, setelah Pak Nano tidak ada, saya dan adik sudah berkeluarga dan tinggal terpisah, Bu Nano tidak lagi perlu bersusah payah memenuhi warung dengan segala isinya. Adik bungsu pun telah berkeluarga dan tinggal bersama Bu Nano, serta sering membantu belanja kebutuhan warung, mengelola warung seakan menjadi pengisi waktu luang bagi Bu Nano.Â
Bahkan Bu Nano tidak lagi merasa cemas untuk menutup warung ketika ada jadwal pengajian atau piknik bersama teman-temannya. Karena hidupnya tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Jasa warung telah selesai. Kini Bu Nano tidak perlu lagi menaruh warung di daftar tertinggi. Karena tugas terberat warungnya sudah selesai.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI