Dilihat dari penjelasan di atas, disebutkan bahwa sebenarnya umat Hindu meyakini konsep pemujaan Ida Sang Hyang Widhi sebagai satu Tuhan yang tidak ada tandingannya.Â
Namun jika ditelaah, umat Hindu juga dapat disebut sebagai politeisme, karena umat Hindu meyakini bahwa pemecahan masing-masing tugas Ida Sang Hyang Widhi dapat disebut sebagai beberapa Dewa dan Dewi.Â
Karena hal tersebut, sah-sah saja jika ada masyarakat yang menyebutkan bahwa agama Hindu memiliki konsep Tuhan monoteisme dan politeisme, karena justru pengwujudan Tuhan menjadi beberapa Dewa dan Dewi memudahkan umat Hindu dalam penyembahannya.
Dalam agama Hindu, ada tiga (3) dewa utama yang biasa disebut dengan trimurti. Trimurti merupakan salah satu konsep ketuhanan yang ada di dalam Hindu dan merupakan "Mahadewa" serta memiliki masing-masing tugas penting dalam penciptaan, pemeliharaan, hingga peleburan alam semesta beserta isinya. Trimurti memiliki tiga aspek Dewa, yang terdiri dari Dewa Wisnu, Dewa Brahma, Dewa Siwa. Masing-masing ketiga dari Dewa tersebut memiliki perannya masing-masing.
Dewa Brahma merupakan salah satu dari manifestasi Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi yang memiliki peran serta tugas sebagai pencipta alam semesta beserta segala isinya. Dewa Brahma digambarkan memiliki caturmukha atau memiliki empat kepala.
Sumber: http://tentanghindu.blogspot.com/2016/06/penjelasan-tentang-dewa-wisnu.html
Dewa Wisnu merupakan salah satu manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi yang memiliki peran sebagai pemelihara alam semesta beserta isinya. Dewa Wisnu akan turun ke bumi ketika dunia sudah tidak baik karena kejahatan yang ada di mana-mana dan merajalela.
Dewa Siwa disebut sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widhi yang memiliki tugas paling utama. Hal ini disebabkan tugas dari Dewa Siwa itu sendiri adalah sebagai sang pelebur atau kehancuran. Saat mata ketiga dari Dewa Siwa terbuka, maka kehancuran besar di dunia akan terjadi dan menghancurkan alam semesta beserta isinya.