Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

"Meninggalkan Pesawat"

30 Oktober 2018   13:11 Diperbarui: 9 November 2018   22:51 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkisah suatu ketika ada seseorang yang bernama pak " Ra Popo " & tinggal di sebuah desa bernama " Sri Kayangan" ingin menengok anaknya yang sudah jadi orang sukses di kota " Batavia " eh ... " Jakarta " begitu bro ...

Pak " Ra Popo " ini adalah seorang petani & juga seorang " Kepala Dukuh " di desanya yang " Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Rahardjo " ...

Anaknya kemudian memberi tahu beliau cara cepat untuk datang ke " Jakarta " yaitu dengan naik " Montor Mabur " alias pesawat terbang ku ... Terbang ke bulan ... ( ealah malah nyanyi ! )

Kebetulan lagi pak " Ra Popo " belum pernah namanya naik "Montor Mabur " seumur hidupnya ... Walau pun sering melihatnya terbang melintas di atas desanya ...

3 hari sebelum keberangkatan anaknya yang bernama " Ra Gelem ' menelphonenya :

Ra Popo: Break ... Break ... Siapa di sana ya?

Ra Gelem: Ayahanda ... Ini aku anakmu "Kelenting Kuning " eh salah ... Ra Gelem gitu roger

Ra Popo: Ono opo to le ... Telphone bapak ?

Ra Gelem: Ayahanda ... Cuma mau ngingatin ... Sudah beli tiket belum buat ke Jakarta ?

Ra Popo: Ya belum to le ... Ini mau berangkat beli tiketnya di " Terminal Umbul Hardjo " ...

Ra Gelem: Lha kok ... Terminal Umbul Hardjo ? Memangnya ayahanda mau naik bus to ?

Ra Popo : Ya engga to ... Naik montor mabur dong deh ... Mosok naik bus udah ketinggalan jaman wahai anakku ...

Ra Gelem : Ayahanda ... Salah ... Kalau mau beli tiket pesawat ... Belinya di stasiun kereta api ... Eh salah ding ... Di travel agent di " Wates " gitchu ... Begini saja ayahanda nanti saya pesanin tiket sama teman saya yang ada di " Gamping " biar ngantar tiketnya ke rumah ayahanda ... Gimana setuju ?

Ra Popo: Ok oce ... Kalau begitu anak ku ... Ayahanda copy ... Roger & out ...

Singkat kata pak " Ra Popo " pada hari "H" berangkat ke " Meguwo " dengan di antar kerabat dekatnya "Numpak RX King ... Reng teng - teng - teng”. Berdasarkan jadwal pesawatnya akan berangkat jam 09.00 pagi.Tapi di perjalanan beliau pergi singgah sarapan dulu di "Pring Sewu " sambil tidur - tiduran ... Yang akhirnya malah jadi ketiduran beneran ... Jam 08.45 beliau terbangun dari mimpi indahnya & kemudian melanjutkan perjalanan kembali dengan riang gembira ...

Malangnya beliau sampai di " Meguwo " jam 09.15 ... Al hasil ke tinggalan pesawat ... Dengan wajah yang kecewa pak " Ra Popo " bertanya kepada petugas yang ada di sana :

Ra Popo: Lha gimana ini ... Kulo iki mau ke Jakarta ... Kok malah di tinggal?

Petugas: Maap pak, " Penjenengan " terlambat datangnya ... Ya otomatis di tinggal sama pesawatnya ...

Ra popo : Lha kan cuma to late 15 menit ... Mosok tetep di tinggal ... Opo kowe krungu sakite atiku ?

Petugas : Ya gimana pak wong " Penjenangan " sendiri yang terlambat ...  

Ra Popo : Ya kalo bisa ... Pesawatnya di suruh balik dulu gitu ...

Petugas : Tetep ora isa pak ... Mohon sedekahnya ... Eh salah ... Pengertiannya begitu ...

Akhirnya setelah berdebat kusir pak " Ra Popo " & kerabatnya membeli tiket yang baru dengan penuh kedongkolan yang tak terkira ... Sambil pak " Ra Popo " berkata " Awas ... Besok tak balas kowe ... Biar tahu adat sama wong tuo ".Esok pagi sekitar jam 08.00 pak " Ra Popo " sudah ada di " Meguwo " dengan wajah cerah & sumringah ... 15 menit kemudian pesawat yang akan membawa beliau ke Jakarta telah datang & kemudian parkir di tempatnya ... Buru - buru pak " Ra Popo " berdiri sambil berjalan keluar dari ruang tunggu penumpang ... Di depan pintu keluar beliau di cegat oleh petugas yang kemaren di temuinya & terjadilah pembicaraan singkat :

Petugas : Lho pak ... " Panjenengan " mau ke mana ? Itu pesawatnya sudah datang ...

Ra Popo : Mulih ... Go back home ! 

Petugas : Eadalah ... Lha kok mulih pak ? Bukan hoax to pak ?

Ra Popo : Yo engga ... Tapi gantian !

Petugas : Gantian opo to pak ?

Ra Popo : Yo gantian ! Kemaren saya di tinggal sama pesawat ... Lha sekarang gantian saya yang ninggalin pesawat ... Biar tahu rasa gimana kalo rasanya di tinggalin itu engga enak ! Sakitnya tuh di sini di dalam hati ku !

Petugas : ???

Alhasil pak " Ra Popo " pulang dengan sukses kembali ke rumahnya di " Sri Kayangan " dengan hati yang penuh kemenangan.Balas dendamnya telah kesampaian, sama si pesawat yang tak tahu adat sopan santun sama wong tuo ! Serta niatnya untuk pergi ke Jakarta berubah menjadi terbalik ... Anaknya lah yang di suruh pulang kampung dengan segera & secepat mungkin ... The End ...

Nottes : Mohon maaf apabila ada hal yang tidak berkenan dalam tulisan ini ... Karena ini hanya dagelan pengusir stress belaka ...

Wassalam.Capt.Maha Dewa Agni Jatayu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun