Alkisah suatu ketika ada seseorang yang bernama pak " Ra Popo " & tinggal di sebuah desa bernama " Sri Kayangan" ingin menengok anaknya yang sudah jadi orang sukses di kota " Batavia " eh ... " Jakarta " begitu bro ...
Pak " Ra Popo " ini adalah seorang petani & juga seorang " Kepala Dukuh " di desanya yang " Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Rahardjo " ...
Anaknya kemudian memberi tahu beliau cara cepat untuk datang ke " Jakarta " yaitu dengan naik " Montor Mabur " alias pesawat terbang ku ... Terbang ke bulan ... ( ealah malah nyanyi ! )
Kebetulan lagi pak " Ra Popo " belum pernah namanya naik "Montor Mabur " seumur hidupnya ... Walau pun sering melihatnya terbang melintas di atas desanya ...
3 hari sebelum keberangkatan anaknya yang bernama " Ra Gelem ' menelphonenya :
Ra Popo: Break ... Break ... Siapa di sana ya?
Ra Gelem: Ayahanda ... Ini aku anakmu "Kelenting Kuning " eh salah ... Ra Gelem gitu roger
Ra Popo: Ono opo to le ... Telphone bapak ?
Ra Gelem: Ayahanda ... Cuma mau ngingatin ... Sudah beli tiket belum buat ke Jakarta ?
Ra Popo: Ya belum to le ... Ini mau berangkat beli tiketnya di " Terminal Umbul Hardjo " ...
Ra Gelem: Lha kok ... Terminal Umbul Hardjo ? Memangnya ayahanda mau naik bus to ?
Ra Popo : Ya engga to ... Naik montor mabur dong deh ... Mosok naik bus udah ketinggalan jaman wahai anakku ...
Ra Gelem : Ayahanda ... Salah ... Kalau mau beli tiket pesawat ... Belinya di stasiun kereta api ... Eh salah ding ... Di travel agent di " Wates " gitchu ... Begini saja ayahanda nanti saya pesanin tiket sama teman saya yang ada di " Gamping " biar ngantar tiketnya ke rumah ayahanda ... Gimana setuju ?
Ra Popo: Ok oce ... Kalau begitu anak ku ... Ayahanda copy ... Roger & out ...
Singkat kata pak " Ra Popo " pada hari "H" berangkat ke " Meguwo " dengan di antar kerabat dekatnya "Numpak RX King ... Reng teng - teng - teng”. Berdasarkan jadwal pesawatnya akan berangkat jam 09.00 pagi.Tapi di perjalanan beliau pergi singgah sarapan dulu di "Pring Sewu " sambil tidur - tiduran ... Yang akhirnya malah jadi ketiduran beneran ... Jam 08.45 beliau terbangun dari mimpi indahnya & kemudian melanjutkan perjalanan kembali dengan riang gembira ...
Malangnya beliau sampai di " Meguwo " jam 09.15 ... Al hasil ke tinggalan pesawat ... Dengan wajah yang kecewa pak " Ra Popo " bertanya kepada petugas yang ada di sana :
Ra Popo: Lha gimana ini ... Kulo iki mau ke Jakarta ... Kok malah di tinggal?
Petugas: Maap pak, " Penjenengan " terlambat datangnya ... Ya otomatis di tinggal sama pesawatnya ...
Ra popo : Lha kan cuma to late 15 menit ... Mosok tetep di tinggal ... Opo kowe krungu sakite atiku ?
Petugas : Ya gimana pak wong " Penjenangan " sendiri yang terlambat ...
Ra Popo : Ya kalo bisa ... Pesawatnya di suruh balik dulu gitu ...
Petugas : Tetep ora isa pak ... Mohon sedekahnya ... Eh salah ... Pengertiannya begitu ...
Akhirnya setelah berdebat kusir pak " Ra Popo " & kerabatnya membeli tiket yang baru dengan penuh kedongkolan yang tak terkira ... Sambil pak " Ra Popo " berkata " Awas ... Besok tak balas kowe ... Biar tahu adat sama wong tuo ".Esok pagi sekitar jam 08.00 pak " Ra Popo " sudah ada di " Meguwo " dengan wajah cerah & sumringah ... 15 menit kemudian pesawat yang akan membawa beliau ke Jakarta telah datang & kemudian parkir di tempatnya ... Buru - buru pak " Ra Popo " berdiri sambil berjalan keluar dari ruang tunggu penumpang ... Di depan pintu keluar beliau di cegat oleh petugas yang kemaren di temuinya & terjadilah pembicaraan singkat :
Petugas : Lho pak ... " Panjenengan " mau ke mana ? Itu pesawatnya sudah datang ...
Ra Popo : Mulih ... Go back home !
Petugas : Eadalah ... Lha kok mulih pak ? Bukan hoax to pak ?
Ra Popo : Yo engga ... Tapi gantian !
Petugas : Gantian opo to pak ?
Ra Popo : Yo gantian ! Kemaren saya di tinggal sama pesawat ... Lha sekarang gantian saya yang ninggalin pesawat ... Biar tahu rasa gimana kalo rasanya di tinggalin itu engga enak ! Sakitnya tuh di sini di dalam hati ku !
Petugas : ???
Alhasil pak " Ra Popo " pulang dengan sukses kembali ke rumahnya di " Sri Kayangan " dengan hati yang penuh kemenangan.Balas dendamnya telah kesampaian, sama si pesawat yang tak tahu adat sopan santun sama wong tuo ! Serta niatnya untuk pergi ke Jakarta berubah menjadi terbalik ... Anaknya lah yang di suruh pulang kampung dengan segera & secepat mungkin ... The End ...
Nottes : Mohon maaf apabila ada hal yang tidak berkenan dalam tulisan ini ... Karena ini hanya dagelan pengusir stress belaka ...
Wassalam.Capt.Maha Dewa Agni Jatayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H