Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

MUSIBAH AIR ASIA QZ 8501 - LOW COST CARRIER VS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN UDARA REPUBLIK INDONESIA

14 Januari 2015   21:09 Diperbarui: 15 November 2018   16:50 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini dunia penerbangan & transportasi pada umumnya & Republik Indonesia pada khususnya di ributkan dengan musibah jatuhnya Air Asia QZ 8501.Yang mana dalam hal ini secara langsung sangat menyentak penulis yang juga berprofesi sebagai pilot. Untuk bisa memberikan semacam masukan atau asumsi yang ada pada saat ini kepada khalayak ramai.Pro &  kontra tentu saja ada.Namun hendaknya di utamakan ke arifan dalam mengemukakan pendapatnya.

Seperti yang kita ketahui pesawat Air Bus A320-200 yang di gunakan Air Asia QZ 8501 merupakan salah satu pesawat penumpang yang canggih.Serta merupakan pesawat yang populasinya sangat banyak di gunakan oleh perusahaan penerbangan yang ada di seluruh penjuru dunia.Namun pada hakekatnya secanggih apapun suatu intrument (Pesawat) maka lebih utama lagi orang yang mengendalikannya (Human).Jikalau kita lakukan flash back sebelum terjadinya musibah, maka itu sebenarnya ada pada waktu keberangkatan QZ 8501 dari Juanda International Airport - East Java - Indonesia.

Biasanya before flight seorang pilot harus mempunyai Flight Plan (Rencana Penerbangan).Apakah itu di buat oleh Pilot yang bersangkutan secara langsung ataukah dari Flight Operation Officer.Yang menjadi bahan acuan dalam pembuatan fliht plan ini sangat banyak di antaranya : Air Craft, Weather, Load, Fuel, Departure, Destination, Alternate Base, dll.Perlu di ketahui juga flight plan ini harus di jabarkan 45 menit - 1 jam sebelum seorang pilot take off (Lepas Landas) melakukan penerbangan.Secara National & International kehadiran seorang pilot dalam brefing di Desk Operations adalah wajib (Asumsi Saya) namun bisa juga di wakilkan pada F.O.O.Akan tetapi pada hakekatnya setiap flight plan yang di realese oleh itu harus di signt oleh pihak yang akan menggunakannya.Supaya ada bukti secara tertulis bahwa yang bersangkutan telah memahami seluruh data yang ada di flight plan tersebut.

Apabila pilot QZ 8501 telah memahami secara penuh flight plan tersebut.Tentunya yang bersangkutan telah membaca secara jelas keadaan cuaca yang akan di tuju & lewatinya.Dalam hal ini cuaca adalah merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan seorang pilot melakukan suatu penerbangan yang baik & safety.Dalam hal ini BMKG adalah merupakan institusi yang secara sah untuk mengeluarkan pantauan cuaca yang ada di wilayah Indonesia.Keputusan pilot untuk melakukan penerbangan itu di bentuk oleh airmanship.Di mana beberapa aspek yang sangat berpengaruh untuk membentuk suatu airmanship yang kuat dalam diri seorang pilot secara lahir & batinnya adalah : Pertama = Bedrock Principles = Proficiency - Skill - Discipline - Kedua = Pillars Of Knowledge = Self - Aircraft - Team - Environment - Risk - Ketiga = Capstone Outcomes = Situational Awareness - Judgement.

Berdasarkan hasil pengamatan jalur yang di gunakan oleh QZ 8501  - M 635 - Merupakan jalur yang ramai di lewati oleh penerbangan yang menuju Singapore - Indonesia - Australia.Akan tetapi pada tanggal 28 Desember 2014 - Cloud condition during flight QZ 8501 - Telah terbentang awan CB (Camulo Nimbus) dari wilayah ujung Kalimantan Selatan sampai Kepulauan Bangka Belitung (Java Sea).Atau dalam bahasa kami di sebut sebagai ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone).Dalam layar radar pesawat ataupun pemantau cuaca lokasi ini berwarna merah.Yang mana jelas awan tersebut merupakan awan yang berbahaya, karena di dalamnya telah terhimpun hujan air atau es, serta angin badai.Sehingga secara logika seorang pilot harus memperhitungkan itu sebelum melakukan penerbangan (Go Or Not To Go).

Kembali pada posisi awal (Kronologi) penerbangan QZ 8501 Surabaya - Singapore

1. QZ 8501 Take Off From Juanda International Airport - East Java - Indonesia : 05.36 Indonesia Western Time To Changi International Airport - Singapore (Cruise Flight Level : 32 - W 635 - Speed 353 Knot - Pilot 2 - Cabin Crew 5 - Passengers 155) - Nottes Flight Delay 16 Minute (Flight Plant 05.20)

2. QZ 8501 Firt Time Contack To Soekarno Hatta International Airport ATC - West Java - Indonesia : 06.11.40 Indonesia Western Time - Pilot Apply ATC For To Left Turn Avoid The Cloud - Speed 353 Knot - Level Flight 32 - Heading 329 Degre.

3. QZ 8501 Contack S.H.I - ATC - W.J - I : 06.11.55 - I.W.T - Pilot Apply To ATC For Level Flight 38 - Speed 353 Knot - Level Flight 32 - Heading 319 Degre - Aircraft Left Turn 7 NM

4. S.H.I - ATC - W.J - I : 06.14.34 - I.W.T - To Pilot QZ 0581 Hold Your Level Flight Position - Pilot Not Respon

5. S.H.I - ATC - W.J - I : 06.16.52 - I.W.C - Lost Contack With Pilot QZ 8501

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun