Mohon tunggu...
Dewanda Dio
Dewanda Dio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gajah Mada

Saya seorang mahasiswa angkatan 2023 yang gemar mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan keorganisasian dan public speaking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Food Waste di Industri Perhotelan

28 Juni 2024   19:45 Diperbarui: 28 Juni 2024   19:54 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Photo by Saile Ilyas on Unsplash
Photo by Saile Ilyas on Unsplash

Manajemen food waste penting dalam industri perhotelan, apalagi sekelas hotel berbintang empat dan lima. Meskipun fasilitas dan hospitalitas sudah baik, namun, dalam pengelolaan food waste ini masih menjadi tantangan bagi mereka. Berdasarkan wawancara dengan narasumber, ditemukan fakta bahwa ternyata hotel tersebut tidak efektif dalam menghitung porsi makanan siap saji mereka. 

Dengan hanya menggunakan kertas dan pensil, staf yang bertugas di area makan dianjurkan untuk mencatat berapa banyak makanan yang tersisa, agar kedepannya kitchen dapat mengakomodasi dengan mengurangi berapa banyak yang mereka masak. 

Namun, sayangnya, catatan-catatan ini selanjutnya tidak digunakan sebagaimana seharusnya, bahkan hanya dilihat dan disimpan begitu saja tanpa ada perubahan dalam jumlah makanan yang disajikan.

Walaupun hotel tersebut telah berusaha untuk awam tentang food waste dan telah mengimplementasikan beberapa mekanisme untuk menguranginya, hal tersebut tidak efektif. 

Pengurangan olahan tidak dilakukan, dan pihak hotel tetap membuang lebih dari 3 karung beras per harinya. Ditambah lagi, pihak staff tidak dibolehkan untuk mengambil makanan sisa, dan tas mereka akan dicek untuk 'penyelundupan' makanan setiap anggota staf akan pulang. 

Salah satu aspek pendorong dari banyaknya food waste di hotel tersebut juga karena pihak hotel tidak ingin meja makanan mereka terlihat kosong, sehingga walaupun jumlah customer yang hadir dapat dihitung jari, tetap ada sebuah gunung nasi goreng yang akhirnya tidak akan dimakan. 

Perlu peningkatan sumber daya manusia untuk mendukung pengelolaan food waste, penambahan beberapa posisi yang mencakup pengendalian jumlah makanan dan menghitung berapa banyak yang dibutuhkan. Walaupun sudah ada pelatihan mengenai pengelolaan food waste kepada petugas penanggung jawab, akan tetapi perlu dilakukan sosialisasi secara berkala kepada staf pendukung dan staf baru yang berhubungan dengan pengelolaan food waste. 

Hotel sebaiknya mempunyai kontrol yang baik mengenai pengelolaan food waste karena merupakan aspek krusial. Selain berhubungan dengan masalah lingkungan, manajemen limbah makanan juga berkontribusi terhadap penghematan anggaran belanja, pengadaan konsumsi, serta bahan pendukung pengelolaan food waste. 

Permasalahan ini dapat dikurangi dampaknya melalui langkah-langkah antara lain: Hotel dapat berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk membagikan sisa makanan yang masih layak dikonsumsi, di sekitar Sleman, terdapat Gifood. 

Gifood merupakan komunitas sosial yang memiliki tujuan untuk meminimalisir food waste dan mengentaskan kelaparan dengan cara memberi sisa makanan berlebih kepada mereka yang membutuhkan secara gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun