Aku berdiri di sini hanya dengan kebisuan. Yang ada hanya butiran bening mengalir dan membasahi kedua pipiku. Aku bertanya, kenapa semuanya ini terjadi? Kenapa harus kamu?
Rindu yang kembali ini membawaku ke pemakamanmu. Hari ini kita genap setahun jadian. Aku sudah siapin dinner buat kita tapi malam ini aku hanya akan sendiri. Sendiri bersama sejuta kenangan yang ada.
Aku rasanya ingin gila! Dunia tanpamu rasanya sepi. Aku masih ingat sebelum kejadian itu, di siang harinya kita sempat nonton di Mal Pluit Junction. Kenapa kemesraan ini cepat berlalu? Betapa hancurnya hati ini....
Ditinggalkan itu berbeda dengan diputuskan. Kamu pergi tanpa ada alasan. Tanpa ada firasat. Tanpa ada mimpi buruk. Namun aku menyadari satu hal, jangan pernah menggengam sesuatu dengan sangat erat. Karena rasanya akan jauh lebih sakit ketika Tuhan menggambilnya kembali.
Terima kasih sayang, untuk segalanya. Untuk dirimu yang hadir dihidupku. Terima kasih telah menjadi cinta pertamaku. Mengenal dan mencintaimu adalah anugerah. Kehilanganmu adalah pelajaran berharga bagiku. Selamat tinggal....
Tak pernah terpikir olehku Tak sedikitpun ku bayangkan Kau akan pergi tinggalkan kusendiri
Begitu sulit kubayangkan Begitu sakit ku rasakan Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Dibawah batu nisan kini Kau tlah sandarkan Kasih sayang kamu begitu dalam sungguh ku tak sanggup Ini terjadi karna ku sangat cinta
Inilah saat terakhirku melihat kamu Jatuh air mataku menangis pilu Hanya mampu ucapkan Selamat jalan kasih