"Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead."
"Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya. Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja," balasmu sambil tersenyum manis.
"Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."
"Udah, ah!"
“Oklah kalo begitu. Hati-hati ya.”
“Iya.”
“I love you”
“I love you too. Jangan lupa, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. ”
"Pasti. Take care ya."
Itulah pembicaraan singkat kita ketika aku mampir ke rumahmu. Pembicaraan terakhir kita sebelum untuk selama-lamanya kamu pergi karena kecelakaan lalu lintas naas itu.
######