Firda mengundang Aji untuk menghadiri seminar psikologi yang sedang diadakannya. Selama seminar, Aji melihat betapa pandainya Firda dalam menyampaikan materi dan bagaimana dia mampu berinteraksi dengan audiens dengan baik. Setelah seminar, mereka pergi minum kopi bersama.
Dalam percakapan mereka, Firda mengungkapkan betapa pentingnya dukungan emosional dalam hubungan. Aji menyadari bahwa Firda memiliki pemahaman yang mendalam tentang hubungan manusia, sesuatu yang sangat dia kagumi. Mereka berbagi pandangan yang sama tentang pentingnya komunikasi dan saling mendukung dalam hubungan.
Puji mengajak Aji untuk bergabung dalam kegiatan amal di pusat rehabilitasi. Mereka menghabiskan hari dengan anak-anak, bermain dan belajar bersama. Melihat senyum anak-anak, Aji merasa bahagia dan puas.
Kebersamaan dengan Puji membuat Aji merasa tenang. Puji memiliki cara yang unik dalam menenangkan hati Aji, memberikan rasa damai yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Puji bercerita tentang mimpinya untuk mendirikan yayasan yang dapat membantu lebih banyak anak berkebutuhan khusus.
Setelah menghabiskan waktu dengan Emma, Firda, dan Puji, Aji merenung. Dia memikirkan apa yang dia inginkan dalam hidup dan siapa yang paling sesuai dengan visi dan nilai-nilainya. Masing-masing dari mereka memiliki keunikan dan kelebihan yang berbeda, namun Aji harus membuat pilihan yang tepat untuk masa depannya.
Aji menyadari bahwa Emma adalah orang yang paling memahami dan mendukung impian serta ambisinya. Dia merasa bahwa Emma adalah sosok yang dapat berjalan berdampingan dengannya, menghadapi tantangan dan meraih mimpi bersama. Emma memiliki energi dan semangat yang sama dengannya, dan Aji merasa bahwa cinta mereka dapat tumbuh kuat seiring waktu.
Aji mengungkapkan perasaannya kepada Emma, menyatakan bahwa dia ingin menjalani kehidupan bersamanya. Emma terharu dan menerima cinta Aji dengan penuh kebahagiaan. Mereka berdua merasa bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang indah bersama.
Firda dan Puji, meski awalnya merasa sedih, akhirnya menerima keputusan Aji dengan lapang dada. Mereka tetap menjadi sahabat dan mendukung Aji serta Emma dalam perjalanan hidup mereka. Firda melanjutkan kariernya dengan gemilang, sementara Puji terus berdedikasi pada pekerjaan amalnya, membangun yayasan impiannya.
Aji dan Emma merencanakan masa depan mereka dengan optimisme dan cinta. Mereka berdua tahu bahwa hubungan mereka akan menghadapi berbagai tantangan, namun mereka percaya bahwa bersama-sama mereka dapat mengatasi segalanya. Dengan cinta dan dukungan dari sahabat-sahabat mereka, Aji dan Emma melangkah menuju babak baru dalam hidup, penuh harapan dan kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H