Desi merasa lega mendengar itu. "Aku juga, Reza. Mungkin ini adalah ujian bagi kita untuk menjadi lebih dewasa."
Meski perasaannya terhadap Reza tidak berubah, Desi belajar untuk mengendalikan hatinya. Ia mulai fokus pada hal-hal lain yang membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Ia tahu bahwa cinta tidak selalu harus memiliki, dan terkadang perasaan yang murni adalah yang terpenting.
Beberapa bulan berlalu, hubungan Desi dan Reza kembali normal. Mereka tetap berteman baik, dan Desi pun mulai membuka hatinya untuk orang lain. Ia menyadari bahwa mencintai seseorang bukanlah sebuah kesalahan, selama dilakukan dengan tulus dan tanpa mengganggu kebahagiaan orang lain.
Suatu hari, Desi bertemu dengan seorang pria bernama Andi. Andi adalah teman dari sahabatnya, dan mereka segera menemukan kecocokan satu sama lain. Desi merasa nyaman bersama Andi, dan sedikit demi sedikit, perasaannya pada Reza mulai memudar.
Desi akhirnya menyadari bahwa kebahagiaan datang dalam berbagai bentuk. Ia tidak lagi merasa bersalah mencintai Reza karena ia tahu bahwa itu adalah bagian dari perjalanan hidupnya. Kini, ia bisa tersenyum bahagia bersama Andi, tanpa melupakan persahabatannya dengan Reza.
Reza dan Nina akhirnya menikah, dan Desi hadir di hari bahagia mereka dengan penuh suka cita. Ia merasa bersyukur telah melalui semuanya dan menemukan kebahagiaannya sendiri. Dalam hati, Desi berbisik, "Tidak salah jika aku pernah mencintaimu, Reza. Karena dari sanalah aku belajar arti cinta yang sebenarnya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H