Mohon tunggu...
Alexander Batara Marpaung
Alexander Batara Marpaung Mohon Tunggu... Lainnya - Profesional

Senang jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Gap, Teori Gap, serta Research Gap dalam sebuah Proposal Disertasi

2 Juli 2024   01:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   01:09 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena Gap, Teori Gap, dan Research Gap dalam Sebuah Proposal Disertasi Kuantitatif

By Alexander Batara Marpaung

Dalam sebuah proposal disertasi, terutama dalam penelitian kuantitatif, mengidentifikasi dan mengartikulasikan berbagai jenis kesenjangan sangat penting untuk membenarkan penelitian dan memposisikannya dalam badan pengetahuan yang ada. Berikut adalah penjelasan terperinci tentang perbedaan antara fenomena gap, teori gap, dan research gap, serta panduan tentang cara mengidentifikasi dan menyinkronkannya dalam proposal disertasi kuantitatif.

1. Fenomena Gap

Definisi: Fenomena gap mengacu pada kurangnya pemahaman atau penelitian yang memadai terhadap fenomena tertentu dalam suatu bidang. Kesenjangan ini menyoroti area di mana peristiwa, perilaku, atau kejadian tertentu belum dieksplorasi atau dijelaskan dengan cukup.

Cara Mengidentifikasi:

  • Tinjauan Literatur: Lakukan tinjauan literatur yang komprehensif untuk mengidentifikasi fenomena yang telah disebutkan tetapi belum diteliti secara mendalam.
  • Tren Terkini: Cari tren atau perkembangan baru di bidang tersebut yang belum banyak dipelajari.
  • Masalah Praktis: Pertimbangkan masalah atau kejadian dunia nyata yang kurang mendapat perhatian ilmiah atau dokumentasi.
  • Contoh: Jika literatur yang ada tentang kerja jarak jauh terutama berfokus pada produktivitas, tetapi sedikit yang diketahui tentang efek psikologis jangka panjang pada karyawan, ini akan menjadi fenomena gap.

2. Teori Gap

Definisi: Teori gap muncul ketika ada kurangnya penjelasan atau kerangka teoritis untuk menjelaskan fenomena yang diamati. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa teori saat ini tidak cukup menjelaskan aspek tertentu dari suatu fenomena atau bahwa teori baru perlu dikembangkan.

Cara Mengidentifikasi:

  • Ketidak-konsistenan: Cari ketidakkonsistenan atau kontradiksi dalam teori yang ada saat diterapkan pada fenomena tertentu.
  • Keterbatasan Teoretis: Identifikasi area di mana teori saat ini kurang dalam menjelaskan fenomena baru atau kompleks.
  • Seruan untuk Teori Baru: Perhatikan para sarjana yang menyarankan perlunya teori baru atau revisi dalam diskusi atau kesimpulan mereka.
  • Contoh: Jika teori motivasi yang ada tidak sepenuhnya menjelaskan motivasi pekerja di ekonomi gig, ini merupakan teori gap.

3. Research Gap

Definisi: Research gap menunjukkan kurangnya studi empiris atau data pada topik, aspek, atau hubungan tertentu dalam suatu bidang. Kesenjangan ini menyoroti area di mana penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memberikan pemahaman atau validasi yang lebih jelas.

Cara Mengidentifikasi:

  • Area yang Kurang Diteliti: Identifikasi topik atau hubungan yang telah disebutkan dalam literatur tetapi belum menjadi fokus penelitian empiris.
  • Keterbatasan Metodologis: Temukan studi dengan keterbatasan metodologis yang perlu diperbaiki dalam penelitian di masa depan.
  • Hasil yang Tidak Konsisten: Cari area di mana penelitian sebelumnya menghasilkan hasil yang tidak konsisten atau tidak konklusif.
  • Contoh: Jika ada sedikit penelitian empiris tentang dampak kerja jarak jauh terhadap kolaborasi karyawan, ini merupakan research gap.

Menyinkronkan Kesenjangan dalam Proposal Disertasi Penelitian Kuantitatif

1. Pendahuluan:

  • Kontekstualisasi Studi: Mulailah dengan gambaran umum tentang bidang tersebut dan area spesifik yang diminati.
  • Pernyataan Masalah: Jelaskan masalah penelitian dengan jelas, menyoroti pentingnya fenomena, teori, dan research gap.

2. Tinjauan Literatur:

  • Identifikasi Kesenjangan: Tinjauan literatur yang menyeluruh untuk mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena, teori, dan research gap.
  • Justifikasi Studi: Jelaskan bagaimana mengatasi kesenjangan ini akan berkontribusi pada bidang tersebut. Soroti kontradiksi, area yang kurang diteliti, atau fenomena baru yang memerlukan penelitian.

3. Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis:

  • Selaraskan dengan Kesenjangan: Rumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang secara langsung mengatasi kesenjangan yang diidentifikasi. Pastikan setiap pertanyaan atau hipotesis berkontribusi untuk mengisi satu atau lebih kesenjangan.

4. Metodologi:

  • Pendekatan Kuantitatif: Justifikasi penggunaan pendekatan kuantitatif berdasarkan sifat kesenjangan dan jenis data yang diperlukan.
  • Desain Penelitian: Uraikan desain penelitian, termasuk populasi, sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis. Pastikan metodologi cukup kuat untuk mengatasi research gap.

5. Signifikansi Studi:

  • Soroti Kontribusi: Tekankan bagaimana studi ini akan mengisi fenomena, teori, dan research gap yang diidentifikasi.
  • Implikasi: Diskusikan implikasi teoretis, praktis, dan kebijakan potensial dari studi ini.

6. Kesimpulan:

  • Ringkaskan Kesenjangan: Ringkas kembali kesenjangan yang diidentifikasi dan peran penelitian yang diusulkan dalam mengatasinya.
  • Tegaskan Pentingnya: Tekankan kembali pentingnya studi dalam memajukan pengetahuan dan praktik dalam bidang tersebut.

 

Contoh Struktur Proposal

  • Judul: "Mengeksplorasi Efek Psikologis dari Kerja Jarak Jauh: Studi Kuantitatif tentang Kesejahteraan Karyawan"

1. Pendahuluan:

  • Latar Belakang: Gambaran umum tren kerja jarak jauh.
  • Pernyataan Masalah: Kurangnya pemahaman tentang efek psikologis jangka panjang (Fenomena Gap).
  • Tujuan: Menyelidiki kesejahteraan psikologis pekerja jarak jauh dan kerangka teoritis yang dapat menjelaskannya.

2. Tinjauan Literatur:

  • Fenomena Gap: Studi yang terbatas pada dampak psikologis.
  • Teori Gap: Teori motivasi yang ada tidak sepenuhnya berlaku.
  • Research Gap: Kurangnya data empiris tentang efek jangka panjang.

3. Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis:

  • RQ1: Apa efek psikologis jangka panjang dari kerja jarak jauh? (Fenomena Gap)
  • RQ2: Bagaimana teori yang ada dapat dimodifikasi untuk menjelaskan efek ini? (Teori Gap)
  • H1: Kerja jarak jauh memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan psikologis. (Research Gap)

4. Metodologi:

  • Desain: Survei cross-sectional.
  • Sampel: Pekerja jarak jauh dari berbagai industri.
  • Pengumpulan Data: Kuesioner online.
  • Analisis: Uji statistik untuk menganalisis hubungan dan menguji hipotesis.

5. Signifikansi Studi:

  • Kontribusi Teoretis: Pengembangan wawasan teoretis baru.
  • Implikasi Praktis: Rekomendasi bagi pemberi kerja tentang pengelolaan kerja jarak jauh.
  • Implikasi Kebijakan: Pedoman untuk kebijakan kerja jarak jauh.

6. Kesimpulan:

  • Rekap Kesenjangan: Soroti fenomena, teori, dan research gap.
  • Kontribusi Studi: Ringkas bagaimana studi ini mengatasi kesenjangan tersebut.

Dengan mengidentifikasi dan mengartikulasikan kesenjangan ini dengan jelas, serta menyelaraskan pertanyaan penelitian dan metodologi Anda untuk mengatasinya, Anda dapat menciptakan proposal disertasi yang koheren dan meyakinkan yang berkontribusi secara berarti bagi bidang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun