Mohon tunggu...
Dewa Anjar Wahyudi
Dewa Anjar Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Orang aneh yang masih belajar menulis dengan keren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"It Takes A Village to Raise A Child" dan Kasus Kalideres

15 Desember 2022   00:43 Diperbarui: 15 Desember 2022   00:53 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 “Saya enggak habis pikir, deh. Kalau saya tahu kan, saya bisa tolong.” Pungkasnya pada tim Kompas.com. (10/12/2022)

Bagian yang amat disayangkan adalah Dian Febbryana (42) sebagai salah satu anggota keluarga yang meninggal tersebut juga ikut menutup diri dari lingkungan layaknya apa yang dilakukan kedua orangtua dan pamannya. Jika ia mau menceritakan semuanya pada tetangga, tidak sedikit tetangga yang mau membantu keluarganya seperti penuturan Tio. Dalam hal  ini, menunjukkan pendidikan yang diberikan oleh lingkungan sekitar, terutama keluarga, sangat menonjol dalam penentuan sikap oleh seeseorang. Sesuai dengan pepatah Afrika yang berbunyi

It takes a village to raise a child

Menngutip dari hasil penelitian Frontiers, pepatah itu bermakna kita membutuhkan peran dari banyak orang (dalam hal ini disebut ‘village’) dalam upaya untuk menyediakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan fisik dan mental anak dengan baik. 

Lingkungan masyarakat yang terdiri atas orang tua, saudara kandung, anggota keluarga besar, tetangga, guru, profesional, anggota masyarakat dan pembuat kebijakan, membantu membentuk anak agar menjadi pribadi yang baik. Semua 'penduduk desa' ini dapat memberikan pengasuhan langsung kepada anak-anak dan/atau mendukung orang tua dalam menjaga anak-anak mereka. 

Namun, dewasa ini, makin banyak keluarga yang justru mengisolasi diri dari pergaulan bermasyarakat dan tidak mau meminta, maupun memberikan bantuan pada orang sekitar. Faktor penyebabnya antara lain; keluarga yang terpecah, tekanan ekonomi, jam kerja yang panjang, dan mobilitas yang meningkat. Hal itu terpampang jelas dalam kasus kematian satu keluarga di RT 007 RW 005 Kalideres ini.

Hasil dari ‘pembelajaran’ negatif yang diberikan keluarga itu berdampak buruk bagi Dian Febbryana (42) yang juga ikut mengasingkan diri dan tidak mau meminta bantuan pada tetangga di sekitarnya. 

Meskipun pembelajaran dari lingkungan sekitar bukan satu-satunya pendorong perkembangan individu, tetapi kasus ini membuktikan bahwa pembelajaran dari orang sekitar merupakan hal utama dalam pembentukan pola pikir serta karakter individu yang dibawa hingga dewasa. 

Terlebih lagi, dari penelitian psikolog, menemukan bahwa Dian mengalami pathological grieving yang membuatnya berkeyakinan bahwa ibunya masih hidup, sehingga ia hidup bersama jenazah ibunya. Ia diduga sengaja mengunci pintu kamar dari dalam hingga ia meninggal di samping jenazah ibunya.

Ketika seseorang yang memiliki sakit fisik dan juga mental seperti Dian justru diajarkan untuk mengasingkan diri dari pergaulan, lantas siapa yang bisa membantunya? 

Penyakit pernapasan kronis serta gangguan mental yang dialami akibat kematian ibunya bukanlah penyakit sepele yang bisa diobati dengan obat warung. Penyakit itu memerlukan bantuan dari tenaga professional untuk menyembuhkannya. Salah satu cara termudah mendapat akses dari profesional adalah dengan meminta bantuan pada orang sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun