Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep hidup dengan nilai-nilai kebijaksanaan yang diterapkan oleh masyarakat Bali. Tri Hita Karana (THK) berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tiga unsur atau lapisan yang menimbulkan kebahagiaan. “Tri” artinya tiga, “Hita” artinya sejahtera atau bahagia, dan “Karana” artinya sebab. Tri Hita Karana mengandung arti bahwa ada tiga sumber kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup, baik jasmani maupun rohani, yaitu :
Parahyangan, keseimbangan hubungan manusia dengan Sang Pencipta
Pawongan, keseimbangan hubungan manusia dengan sesama manusia
-
Palemahan, keseimbangan hubungan manusia dengan alam
Sustainability / Keberlanjutan :
seni hidup harmonis dengan lingkungan kita, menyadari perlunya keseimbangan hubungan dengan alam, dengan komunitas ( aspek sosial ) maupun aspek ekonomi. Ini merupakan komitmen untuk melestarikan lingkungan dan sumber daya alam, memastikan bahwa keindahan yang kita nikmati saat ini, tetap tersedia untuk generasi mendatang.
Sustainable Tourism/Pariwisata Berkelanjutan :
bagaimana konsep sustainability diterapkan dalam bidang pariwisata.
Regenerative Tourism/Pariwisata Regeneratif :
sebuah konsep yang mengakomodir pariwisata berkelanjutan, dimana saat kita berbicara tentang Pariwisata Berkelanjutan fokusnya adalah mengurangi dampak negatif, tetapi ketika kita berbicara tentang pariwisata regeneratif, kita tidak hanya berfokus pada pengurangan dampak negatif, tetapi juga bagaimana kita dapat berbuat lebih banyak untuk memberikan dampak positif.
Pesatnya perkembangan pariwisata Bali dan menjamurnya industri berbasis pariwisata di Bali memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali, namun di sisi lain memberikan dampak negatif yang tidak hanya berdampak pada hubungan antarwarga Bali dan Kebudayaan Bali, namun juga berdampak terhadap kelestarian alam Bali, misalnya : konversi lahan pertanian secara masif menjadi hotel, villa, resor maupun restoran.