Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belong Rinduku (Kenangan PERSAMI pramuka)

21 Maret 2024   16:59 Diperbarui: 21 Maret 2024   17:52 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dik Latri, maaf kakak mengganggu. Kakak dapat nomer dari daftar nama regu yang dikumpul. Malam nanti Kakak mau nyumbang lagu. Bersediakah nanti berduet?"

Perasaan Latri jadi deg-degan. Pasti ini ulahnya Randa. "Aku tak bisa nyanyi. Aduh, gimana ini?"

Dalam kebingungan Latri menjawab WA "Iyaaa.., tapi maaf saya tidak bisa nyanyi.

Malam harinya, bertepatan dengan malam minggu, acara diisi dengan RIGEM (riang gembira). Semua siswa dan regu menyiapkan atraksi.

Acara pun terus berlangsung.
"Adik-adik, Kakak kalian dr Agung akan menyumbangkan sebuah lagu. Mohon ketua regu mawar untuk bisa berduet."
Kakak Novi pembawa acara mengumumkan.

dr. Agung berdiri ke depan. Perpaduan celana putih dan baju kotak-kotak hitam putih menambah ganteng penampilannya. Latri merasa canggung menemani.
"Dari pada dihukum, aku nyanyi saja."

Iringan musik sudah siap. Lagu yang mereka pilih dengan melihat teks di hp. Judulnya  Masih Hatiku dinyanyikan Arsy dan Tiara.

dr Agung dan Latri terasa pas menyanyikannya. Kakak pembina dan seluruh siswa bertepuk gemuruh. Ucapan, cocoook, paaass..., beberapa kali terdengar.

Malam terus merajut hingga waktu semakin malam. Bintang-bintang mula menghilang karena awan datang menutupi. Dan akhirnya mereka tidur di kemah masing-masing.

Sementara Latri masih belum mampu memejamkan matanya. Terngiang syair yang dia bacakan.
"Aku tepat ada di sampingmu.
Bertahan menunggu satunya cintaku.
...."
"Sungguhkah aku untukmu?"

"Mengapa aku terkungkung dalam syair itu?" Latri membolak-balikkan bantal agar bisa melupakan kejadian baru san.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun