TUHAN TAHU SEGALANYA
DN Sarjana
      "Kalau kamu berkali-kali menanyakan masa laluku, tentu tak habis aku ceritakan. Sebaiknya kau dengar dan baca tentang masa laluku yang paling kelam. Aku tak ingin sembunyikan, sebab cinta terakhir yang kulabuhkan padamu bisa mengulang kelam masa laluku."
Demikian potongan whatsAap yang dikirim Laksmi kepada Rido. Laksmi memandangi hp. Ia takut ada ketersinggungan Rido karena whatsAap itu. Disatu sisi, perjalanan pahit hidupnya terlintas dalam kegelapan malam, disisi lain Rido sedang berusaha menemukan cinta.
Bermula dari kehilangan ayah karena tergila-gila dengan perempuan lain, kehidupan keluarga Laksmi mulai goyah. Ayah yang semestinya mengayomi, menghilang entah di mana. Ibu Laksmi merasa sendirian mengatasi masalah.Â
Keluarga besarnya tak satupun memberi perhatian kepada ibu Laksmi. Sampai akhirnya Laksmi bersama ibunya merantau ke Jakarta, karena ada teman ibu bersedia mengajak menjadi pembantu.
*****
Pagi itu, Laksmi lupa tanggalnya. Tapi ia masih ingat itu hari senin, karena temannya memakai baju putih merah kesekolah. Umur Laksmi baru sembilan tahun. Sementara Laksmi sendiri menuju stasiun kereta api. Ia harus menanggalkan indahnya di masa kecil.
 Perjalanan dengan kereta api dari Surabaya ke Jakarta sangat melelahkan. Laksmi terseak-seok di bangku kereta bersama ibunya.
Laksmi menahan kantuk dan lapar, sebab tidak ada camilan yang dibelikan ibu. Syukur masih ada sisa air putih yang dibawa dari rumah, menahan laparku. Suara klakson kereta api, membangunkan Laksmi. Rupanya kereta sudah berhenti di stadiun Gambir. Aku bersama ibu bergegas turun.