"Yang ini mas. Maaf tinggal sepasang saja. Mohon ditunggu sebentar."
Aril sebenarnya merasa kesel, tapi melihat wajah dan badan perempuan itu penuh keringat, Aril merasa kasihan juga. Aril dengan sabar menunggu.
Dari situlah Aril kenal perempuan tersebut bernama Arumi. Perempuan cantik yang mampu menggoda rasa cinta Aril, sampai akhirnya mereka menjalin pertunangan.
Rintangan perjalan cinta mereka tidak sedikit. Pastinya dari keluarga Aril yang memang tinggal di Bali. Pernah suatu hari Ibu Aril mengumpat dan sangat menyakitkan Arumi.
"Mbak, mestinya cari pacar itu berkaca diri dulu. Biar tahu tampang buruknya. Kamu tahu kan siapa Aril? Ibarat tanah dengan langit. Tak sepadan dan tak mungkin menyatu. Hanya karena kamu saja perempuan rendahan."
Umpatan yang paling menyakitkan dari seorang perempuan yang dibilang berada, kaya. Seingat Arumi, walau ibunya miskin, tak sekalipun mengumpat seperti itu.
Dari kejadian itu, hampir sebulan Arumi, selalu mengelak bertemu dengan Aril. Ia tidak ingin menyakiti dan menjerumuskan Aril dalam kubangan prahara cinta.
#Bagaimana nasib Arumi dengan Aril? TUNGGU LANJUTANNYA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H