"Elsaaa, apa-apaan ini? Piring-piring kau pecahkan! Dikira murahya." Bibinya ngomel. Jangankan membangunkan Elsa, justru bibinya menyiramkan air ke tubuh Elsa. Elsa tidak bisa menghindar, karena ia tidak bisa berdiri.
"Kalau begini terus, mulai besok bibi tidak mau mengajak kamu lagi. Silahkan nanti aku antar kamu ke panti asuhan. Bibi sudahbtak kuat."
Elsa menangis sambil perlahan berusaha bangun dengan berpegangan di kaki rak piring. Ia berusah mengambil tongkat yang terlempar. Diusapnya air mata yang tiada henti meleleh.
"Bi, maaf. Diapakanpun Elsa tidak akan menolak. Elsa tidak mampu membela diri. Asal nyawa Elsa tidak hilang sia-sia seperti ayah ibuku." Sampai disitu Elsa menjerit. Hatinya yang hancur tidak mampu ian tahan. Ingin rasanya ia mencari ayah ibu agar bersama disisinya.
Malam, 11 11 23
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H